Wajar banget dan rasanya sangat normal kalau kita merasakan yang namanya cemas. Lagi pula, kayaknya nggak mungkin dalam keseharian kita nggak merasa cemas. Justru, kalau nggak ngalamin cemas, rasanya hidup flat aja alias gak ada tujuan hidup. Nggak ada trigger apapun dalam melakukan sesuatu.
Beberapa hal yang memperburuk rasa cemas yang sudah ada.
Nah kesalahan kita, kadang-kadang kita autopilot melakukan beberapa hal yang justru menambah kecemasan. Alhasil kecemasan jadi semakin menumpuk dan memicu stress. Well, kalau udah jadi stres mungkin kita perlu minta bantuan orang lain untuk mengurai permasalahan yang ada.
BACA JUGA: Hal ini Membantu Kurangi Kecemasanmu
Sengaja menambahkan faktor kecemasan.
Ngaku deh, mungkin kalau kamu lagi cemas, kamu sengaja nggak tidur cepat di malam hari dan justru membayangkan skenario terburuk yang akan terjadi besoknya. Nah, hal ini tentu memperburuk kecemasan dan nggak menyelesaikan masalah. Beberapa diantara kita juga ada yang percaya kegagalan akan terjadi.
Alih-alih melakukan hal buruk ini, kamu justru bisa menanamkan afirmasi positif di malam hari sebelum tidur. Misalnya seperti..
Aku sudah hebat hari ini
Terima kasih ya diri, karena kamu sudah bertahan selama ini
Besok aku akan mencoba dari 0 lagi dan akan menjadi 10/10 kembali
Saat ini energi ku sudah habis dan waktunya stirahat tidak memikirkan apapun
Menjalani pola hidup yang buruk.
Masih banyak juga diantara kita yang jika mengalami kegagalan mereka justru cut-off dengan sesuatu yang instan menyenangkan misalnya aja dengan minum-minuman beralkohol, party-party, atau sesimple justru nggak adaptif sama kebutuhannya sendiri. Nggak makan dengan teratur, nggak ingin menjalani hari, ya jadi nggak maju-maju juga hidupnya.
Tubuh dan pikiran kita membutuhkan asupan yang baik setiap harinya. Apalagi jika kamu sedang mengalami hal yang buruk. Tentu kamu harus memberikan asupan yang baik juga untuk mereka. Makan makanan dengan gizi yang seimbang, minum air putih yang banyak, dan memikirkan hal yang baik dalam menjalani sesuatu.
Berdiam diri dikasur dengan terlalu lama.
Adakalanya bergerak, beraktivitas, bahkan berolahraga menjadi hal yang baik. Berdiam diri diatas kasur membuat tubuh tidak bugar dan pikiran tidak kreatif. Dengan bergerak atau justru berolahraga membuat hormon-hormon akan tumbuh dan muncul secara seimbang. Dengan begitu, kamu nggak lagi memperburuk rasa cemasmu.
Kalau misalnya kamu bener-bener nggak mampu untuk bangun dari kasur, nggak papa juga kok. Namun berikan waktu yang jelas terhadap tubuhmu untuk berisitirahat. Misalnya 1 jam lagi, 2 jam lagi, 3 jam atau seharian diatas kasur? Nggak papa. Asalkan kalau sudah selesai beristirahat kamu harus mulai menjalani hidup lagi dan nggak berlama-lama terpuruk dalam Kecemasan.
BACA JUGA: Awas, Kenali Berbagai Tipe Gangguan Kecemasan
Menghabiskan waktu dengan orang yang “toxic”.
Mereka yang sering memberikan sindiran, sarkasme, atau membentak tentu akan membuatmu semakin cemas. Alih-alih bikin tenang, mereka malah nambahin beban dan waktu untukmu merasakan kecemasan.
Poin ini juga seringkali menjadi masalah yang memperburuk kecemasan. Wajar banget kok kalau kamu pengen punya cyrcle pertemanan yang banyak, luas, dan beragam. Namun, kalau mereka mulai menyakitimu dengan kata-kata, maka sudah waktunya kamu merefleksikan diri, jangan-jangan rasa cemasmu dipicu oleh teman-temanmu juga.
Tidak percaya diri melewati paparan stimulus kecemasan.
Rasa cemas harus dilalui meski caranya sulit bahkan sampai meneteskan air mata. Percaya deh, semua terasa lega setelah berhasil kamu lalui. Semakin kamu menunda-nunda kewajiban yang perlu kamu lakukan, maka semakin lama cemas kamu rasakan. Tentu rasanya nggak enak dan semakin mencekik ketenangan. Cemasmu justru terus bertahan, kalau kamu nggak ambil tindakan.
Nggak apa-apa, pelan-pelan aja dikerjakan meski progress-nya lambat, yang penting kamu nggak berhenti. Melaluinya mungkin sulit, tapi masih ada ibunda.id disini. Konseling dulu untuk mengurai rasa cemasmu ya.
sumber: calmclinic-com
Mental Health Check-Up (MHCU) itu cocok untuk kamu yang akhir-akhir ini sering mengalami stress, overthinking, cemas akan masa depan, dan sulit mengel ...
Seseorang yang memiliki trauma sangat rentan mengalami kecemasan, depresi, insecure, permasalahan tidur, panic attack, sulit berkonsentrasi, ataupun o ...
Seseorang yang berada dalam fase depresi seringkali merasa sedih, merasa bersalah, putus asa, mudah tersinggung, kehilangan motivasi beraktivitas, dan ...
Silakan verifikasi email '' untuk menggunakan layanan Ibunda.id