Mayoritas orang berpikir, seseorang yang mengalami kecemasan hanya akan menunjukkan kekhawatiran dan kegelisahan. Padahal, ketika kecemasan muncul tubuh juga bisa memunculkan sinyal melalui peningkatan denyut jantung, sesak nafas, keringat dingin, pusing, sulit konsentrasi, atau gemetar di sekujur tubuh.
BACA JUGA: Awas, Kenali Berbagai Tipe Gangguan Kecemasan
Bila seseorang sedang atau pernah mengalami kecemasan, sebelum mengetahui cara mengendalikan dan mengatasinya, seseorang perlu memahami terlebih dahulu faktor pemicu untuk mengatasi situasi atau keadaan yang dapat memperburuk kondisi itu.
Riwayat permasalahan fisik
Memiliki penyakit seperti jantung, diabetes, tiroid, gangguan pernapasan, nyeri kronis, maupun tumor bisa memicu munculnya kecemasan dalam diri seseorang
Pengalaman menyakitkan di masa lalu
Korban kekerasan atau pernah menyaksikan peristiwa traumatis memungkinkan seseorang beresiko mengalami kecemasan
Stress
Tekanan dari lingkungan, stress di tempat kerja, ditinggalkan orang tersayang, ataupun beban tanggung jawab dapat menjadi faktor pemicu kecemasan
Kepribadian
Tipe kepribadian kompetitif, perfeksionis, sensitif, maupun introvert cenderung lebih rentan mengalami kecemasan dibandingkan tipe kepribadian lain
Lingkungan sosial
Tuntutan lingkungan atau tidak adanya support system dapat memicu dan memperburuk kecemasan yang dimiliki oleh seseorang
Konsumsi kafein dan zat adiktif
Konsumsi alkohol atau kafein secara berlebihan dapat mempengaruhi kesehatan mental, termasuk dengan memperlambat pemulihan ketika fase kecemasan muncul
BACA JUGA: 5 Hal yang Memperburuk Rasa Cemasmu.
Setelah mengetahui pemicu kecemasan yang dimiliki, langkah selanjutnya adalah berlatih secara rutin untuk mengelola pikiran dan emosi melalui:
Berlatih teknik box breathing
Teknik ini dapat membantu menenangkan pikiran dan mengurangi kecemasan dengan mengikuti langkah-langkah yaitu (1) Tarik nafas dalam-dalam melalui hidung selama empat hitungan (2) Tahan nafas selama empat hitungan (3) Buang nafas melalui mulut secara perlahan-lahan selama empat hitungan (4) Ulangi prosesnya hingga merasa sudah cukup tenang
Olahraga secara teratur
Olahraga dapat membantu meningkatkan hormon endorfin yang berfungsi meningkatkan suasana hati dan mengurangi stress. Tips ini terbukti efektif mengurangi kecemasan, apabila dilakukan secara rutin dengan durasi minimal 30 menit setiap hari
Konsultasi dengan psikolog
Apabila sudah mencoba tips pertama dan kedua namun keadaan tidak kunjung membaik, maka disarankan untuk mencoba berkonsultasi dengan profesional psikolog melalui ibunda.id. Bila, masih ragu untuk memulai konsultasi, InsightMe menyediakan opsi Kelas Online: Lepaskan Diri dari Anxiety bersama Psikolog Nurhuzaifah Amini
Kelas InsightMe bisa diakses kapan saja dan dimana saja, informasi kelas selengkapnya, klik link disini ya!
Referensi
Newport Institute
Mayoclinic.org
Setiap pengalaman traumatis masa kecil dapat menciptakan luka inner child yang bertahan hingga seseorang dewasa. Tanda awalnya adalah seseorang akan s ...
Mayoritas orang berpikir, seseorang yang mengalami kecemasan hanya akan menunjukkan kekhawatiran dan kegelisahan. Padahal, ketika kecemasan muncul tub ...
Sedih dalam jangka panjang bisa jadi tanda seseorang mengalami depresi. Namun, faktanya tidak semua depresi dicirikan dengan suasana hati yang selalu ...
Silakan verifikasi email '' untuk menggunakan layanan Ibunda.id