Siapa disini yang sudah dengar berita korban pelecehan seksual yang terjadi di sekolah di daerah Depok? Beberapa kasus pelecehan seksual sekarang banyak yang terjadi di lingkungan yang seharusnya menjadi lingkungan untuk menimba ilmu atau bahkan lingkungan yang aman seperti sekolah, area kantor, dan keluarga. Korban pelecehan seksual belakangan ini semakin lama semakin banyak, tidak hanya dalam keluarga atau pasangan, namun bukan menjadi hal yang tabu terjadi dalam lingkungan sekolah seperti antara guru dan murid, atau bahkan sesama murid. Hal ini menggambarkan bahwa sangat penting untuk menjadi lebih peka dengan lingkungan sekitar dan bagaimana lingkungan sekitar kamu berinteraksi denganmu.
Pada dasarnya mengetahui sosok yang ternyata ingin melakukan perilaku pelecehan seksual bukanlah hal yang mudah karena mereka cenderung terlihat sebagai sosok yang sangat baik dan ramah, tetapi ternyata ia memiliki keinginan terselubung dibelakang keramahannya. Seperti contoh seorang guru yang ternyata ingin menyalahgunakan posisinya sebagai guru untuk melakukan hal yang tidak baik kepada muridnya dengan iming-iming mengajaknya jalan-jalan terlebuh dahulu sepulang sekolah. Nah, jadi bagaimana ya mengetahui perilaku-perilaku pelecehan seksual? Yuk, simak poin berikut bersama Bunda.
Mengisolasi dan Mengintimidasi Korban
Biasanya pelaku akan berusaha untuk membujuk korban dengan meminta korban untuk menemuinya di satu tempat namun tidak boleh mengajak siapa pun. Pelaku berpura-pura menjadi tutor belajar kemudian, mengisolasi korban agar bisa berdua saja dengan pelaku. Kemudian, pelaku juga bisa menggunakan kekuatan atau statusnya untuk mengintimidasi korban seperti status sebagai guru, suami, anak laki-laki sehingga membuat korban tidak berani bercerita atas kejadian yang menimpa dirinya.
Membenarkan Perilaku Pelecehan Seksual
Pelaku akan berusaha untuk membenarkan perilakunya seperti menjelaskan bahwa perilaku seksual yang ia lakukan kepada korban perlu dilakukan atau bahwa perilaku yang ia lakukan kepada korban adalah hal normal. Hal ini membuat korban bertanya-tanya apabila memang dirinya yang aneh dan berlebihan. Terlebih lagi pelaku akan bersikap normal seakan-akan pelecehan seksual yang ia lakukan adalah hal yang tidak aneh.
Membuat Korban Merasa Berasalah
Pelaku juga akan menggunakan perasaan bersalah pada korban sehingga korban merasa bahwa pelaku tersebut benar dan korban yang salah. Sering kali pelaku akan meminta korban untuk melakukan yang ia inginkan dan akan menggunakan perasaan berasalah korban apabila keinginannya tidak dilakukan. Seperti contoh melakukan pelecehan seksual kepada murid karena memiliki nilai jelek atau karena sudah menyakiti hati pelaku.
Memaksakan Kehendaknya
Pelaku pelecehan seksual akan bersuaha keras untuk mendapatkan yang ia inginkan dari korban. Jadi, kalau beberapa kali korban menolak keinginan pelaku, ia akan terus mendatangkan korban hingga yang ia inginkan dipenuhi oleh korban. Pelaku juga akan menggunakan segala macam cara agar keinginannya didapatkan dari korban walaupun kadang bisa dengan cara memaksa atau dengan cara yang lebih baik seperti bersabar.
Mengancam Korbanya
Pelaku akan cenderung mengancam korban untuk melakukan apa yang ia inginkan atau ia bisa menghancurkan korban, seperti dalam bentuk reputasi atau bahkan nilai sekolah. Sehingga korban terpaksa melakukan yang diminta oleh pelaku.
Dari Hal Kecil Menjadi Hal Besar
Pertama-tama pelaku akan mencoba meminta bantuan korban dalam hal kecil seperti mengambilkan sesuatu atau membantu belanja. Akhirnya korban terbiasa bersama dengan pelaku dan membantu-bantu pelaku, dimana kemudian pelaku akan meminta hal yang lebih besar seperti perilaku seksual dan karena korban sudah terbiasa dengan sang pelaku.
Nah, sekarang kamu sudah mengetahui apa aja sih perilaku manipulative pelaku pelecehan seksual. Adakah di lingkungan kamu yang memiliki perilaku ini? Ada baiknya kamu coba curhat di website www.ibunda.id atau LINE @ibunda atau kamu bisa laporkan kepada orang di lingkungan kamu. Tetap jaga keselamatan dan peka ya teman Bunda!
Jakarta, 13 Desember 2024 – Ibunda.id, platform kesehatan mental terkemuka di Indonesia, dengan bangga mengumumkan kerjasama eksklusif dengan Eternal ...
Banyak yang memimpikan tumbuh besar dengan keluarga yang bisa menerima anak apa adanya, mencintai tanpa syarat, dan memberikan anak tempat untuk berdi ...
Micro cheating adalah perilaku kecil yang sering dianggap sebagai bentuk keramahan, namun sebenarnya berpotensi merusak kepercayaan dalam hubungan. Wa ...
Silakan verifikasi email '' untuk menggunakan layanan Ibunda.id