Bertemu dan berkumpul bersama keluarga besar memang sudah menjadi tradisi lebaran di Indonesia. Mengunjungi satu sama lain untuk bersilaturahmi dan menghabiskan waktu bersama. Namun diantara orang yang sangat menantikan hari lebaran, ada mereka yang merasa cemas dan lelah saat lebaran.
Lebaran menjadi momen yang paling dihindari oleh orang introvert dan orang yang memiliki kecemasan karena malas dengan keramaian dan takut akan keluarga yang bersifat toxic dan menyudutkan. Karena itu, artikel ini akan membahas cara menghadapi kecemasan dari keluarga yang toxic saat lebaran.
Di hari yang penuh kesucian, beberapa orang keluarga justru masih saja bertindak seenaknya hingga membuatmu kelelahan. Mulai dari meminta tolong hal-hal yang mudah hingga pembicaraan yang mengarah pada bantuan yang lebih besar. Maka kamu harus berhati-hati dengan mereka.
Ketika kamu sudah sekali menyanggupi keinginan dan menyenangkan mereka, mereka biasanya menganggapmu akan terus selalu menyenangkan mereka. Jika kamu cenderung tidak enakkan, justru hal tersebut akan semakin menjadi-jadi. Jadi, jika ada hal yang mereka inginkan darimu dan kamu tidak mau atau tidak mampu, cobalah untuk menolaknya.
Mungkin tidak semua anggota keluarga kita memiliki sifat yang baik, maka kamu harus benar-benar pintar melihat tingkah laku mereka. Jika ada yang menanyakan hal-hal yang bersifat pribadi, kamu perlu berhati-hati dan batasi apa saja yang ingin kamu sampaikan.
Jangan sampai kamu membagikan hal tersebut pada orang yang salah sehingga cerita pribadimu disebarluaskan. Perhatikan juga dengan bagaimana caramu mengungkapkan, terkadang ada beberapa orang yang justru melebih-lebihkan ucapanmu sehingga hal itu justru jadi bumerang yang akan menyerangmu tanpa disadari.
Baca Juga: Toxic Family: Tanda, Dampak dan Cara untuk Menghadapinya
Momen lebaran juga identik dengan banyaknya pertanyaan-pertanyaan yang menyudutkan dan sensitif tentang pencapaian, seperti ‘kapan nikah?’. ‘kapan punya anak?’, ‘kapan lulus?’atau ’kapan dapat kerja?’. Pertanyaan-pertanyaan ini mungkin ada yang sekedar basa-basi atau benar-benar ingin mengetahui, tapi jika dirimu keberatan, maka tidak apa-apa jika kamu tidak menjawabnya.
Kamu tidak perlu selalu menghabiskan waktu berbincang dengan mereka, kamu bisa mencoba untuk mengalihkan diri dengan menyibukkan diri melakukan suatu hal. Seperti membantu membersihkan meja, mencuci piring atau menyiapkan makanan.
Berunding dengan anggota keluarga yang toxic hanya melelahkan diri sendiri. Meskipun ada hal yang berlawanan dengan pendapatmu, lebih baik kamu tidak usah mencoba mempertahankannya. Karena mereka akan jauh lebih kokoh dengan pendapatnya dan tidak menerima pendapat lain selain dirinya.
Oleh karena itu daripada menyulitkan diri sendiri, sebaiknya kamu tidak usah membuka pembahasan apapun dengan mereka. Bersikaplah seolah menyetujui mereka karena mereka akan terus mempertahankan pendapat pribadi mereka apapun kondisinya.
Kamu tentu mengetahui apa yang paling mengganggu dan berpotensi menyakitimu, maka buatlah batasan jika ada seseorang yang mengarah kesana. Bersikaplah tegas dengan berterus terang bahwa hal tersebut mengganggumu. Namun jika orang tersebut masih bersikap keterlaluan, kamu bisa memberikan teguran dan penekanan atau meninggalkan orang tersebut jika kamu merasa keberatan dengan perilaku mereka.
Baca Juga: Tips Menghadapi Pertanyaan "Sensitif" Pas Lebaran
Melihat mereka yang suka bersikap keterlaluan mungkin kerap kali membuatmu ingin mengubah atau memberi pelajaran bagi mereka. Namun, lebih baik hal itu tidak kamu lakukan, karena mereka tidak bisa berubah hanya dengan orang lain yang menyinggung mereka. Justru mereka akan bersikap semakin menjadi-jadi jika kamu terlihat melawan mereka. Hanya diri mereka sendirilah yang bisa mengubah sikap dan perilaku mereka.
Sebagian orang mungkin benar-benar merasa kelelahan karena kumpul keluarga yang terus-menerus, jika kamu merasa tidak sanggup untuk menghadapi mereka maka tidak apa-apa untuk beristirahat. Atau jika kamu mendapat perlakuan tidak menyenangkan dan merasa sudah tidak bisa menahan emosi, cobalah berjalan keluar untuk menenangkan diri dan beristirahat sejenak.
Jaga dirimu sendiri karena kesehatanmu tentu lebih utama dibandingkan kumpul bersama keluarga. Memisahkan diri bukan berarti kamu bertindak tidak sopan, melainkan itu adalah salah satu cara untuk melindungi diri sendiri.
Baca Juga: Apakah Semua Permintaan Ortu Harus dilakukan?
Menuju lebaran ataupun setelahnya, kalau rasa takut dan cemas mu semakin besar dan tidak dapat kamu kendalikan, kamu bisa mencoba untuk datangi profesional. Kamu bisa mengunjungi Ibunda.id untuk melakukan konseling bersama psikolog profesional secara online/offline.
Atau kamu juga bisa belajar secara mandiri lewat kelas pengembangan diri di InsightMe.id agar bisa menghadapi keluarga dan momen lebaran dengan lancar. Kamu bisa belajar lewat kelas Lepaskan Diri Dari Anxiety atau kelas Memahami Kepribadian Introvert bersama para psikolog.
Ingin cari tahu lebih lanjut? Hubungi kami untuk info lengkapnya!
Berbeda dengan putus cinta, kehilangan sahabat seringkali menimbulkan kesepian mendalam dan trauma yang sulit sembuh. Selain keluarga, sahabat adalah ...
Siapa yang tidak kecewa setelah diselingkuhi? Selingkuh mungkin jadi hal yang sangat sulit untuk dimaafkan dan tidak bisa ditolerir dalam hubungan. Ti ...
Bertemu dan berkumpul bersama keluarga besar memang sudah menjadi tradisi lebaran di Indonesia. Mengunjungi satu sama lain untuk bersilaturahmi dan me ...
Silakan verifikasi email '' untuk menggunakan layanan Ibunda.id