...
0
0

Sering Merasa Insecure, Apa Sih Penyebabnya?

avatar Athiya Nur Azzahra 25 Mar 2021 74 Pembaca
25 Mar 2021 74 Pembaca

Siapa sih yang nggak pernah merasa insecure? Baik karena pencapaian, penampilan, dan perkataan orang lain. Kata insecure jadi kata yang paling tepat menggambarkan rasa ketidaknyamanan, kebingungan, dan rasa tidak puas terhadap diri sendiri, yang seringkali bermuara pada membandingan diri dengan orang lain. 

Sebenarnya, jika timbul rasa kurang puas terhadap sebuah pencapaian, itu bisa menjadi hal yang bagus karena akan menghasilkan usaha untuk lebih keras lagi. Tapi.. Kalau ternyata insecure malah menimbulkan pernyataan buruk di dalam diri, menyalahkan diri sendiri, hingga merasa nggak mampu dan lebih baik menjauhi lingkungan, berarti kamu harus sesegera mungkin keluar dari zona itu. 

Mirisnya lagi, terkadang respon yang datang dari orang terdekat justru menambah beban dan luka. Kebanyakan mereka justru berkomentar bahwa insecure itu berarti tidak bersyukur, tidak berusaha dengan maksimal, tukang mengeluh, hingga dicap terlalu lemah. 

Akhirnya.. Seringkali, orang-orang yang merasa insecure membuat lingkaran ‘aman’ dengan terus berteman dengan pikiran gagal, sedih, tidak mampu, dan rasa malu. Kemudian ujungnya, akan merasa lebih baik menghindari masalah dan lingkungan supaya merasa aman dari komentar orang lain.


Baca Juga : Ketika kamu mencemaskan sesuatu yang belum terjadi


Penyebab Rasa Insecure Bisa Datang

Untuk beberapa orang, mungkin mereka memiliki masa lalu yang tidak menyenangkan hingga menjadi lebih sensitif dari orang lain, atau memang mereka mungkin sedang berada pada kondisi yang belum bahagia.


Memiliki luka yang belum teratasi

Masa lalu menjadi satu akar yang akan membawa ke berbagai arah pemikiran dan sikap di kemudian hari. Mereka yang masa lalunya berada pada kondisi nyaman dan tenang, tentu berbeda dengan mereka yang harus melalui masa-masa sulit dengan terpaksa. Akar ini yang bisa menjadi banyak kerikil kecil dalam keseharian hidup kita. Takut berbuat salah, terlalu ingin sempurna, hingga merasa sering diabaikan menjadi hasilnya. 


Sedang berada pada kondisi dan lingkungan yang belum baik 

Selain masa lalu yang belum selesai, mereka yang masih dalam kondisi yang tidak menyenangkan juga bisa menjadi penyebab rasa insecure dalam hidup. Misalnya saja perilaku abusive dari pasangan, komunikasi keluarga yang tidak berjalan dengan baik, atau minimnya support dari lingkungan. Satu kali, dua kali, mereka merasakan diabaikan, tidak dianggap keberadaannya, tidak di apresiasi, hingga dianggap remeh akan membangun pikiran dan perilaku mereka untuk lebih baik membatasi diri daripada merasa gelisah dan malu terhadap lingkungannya. 


Akibat dari Rasa Insecure yang Tidak Kunjung Pergi

Masa lalu yang belum terobati atau lingkungan yang tidak mendukung tentunya akan berdampak pada rasa insecure. Dalam kesehariannya, insecure akan berdampak pada perasaan :

  1. Tidak memiliki keunggulan 
  2. Selalu mencoba hal baru tapi selalu gagal
  3. Semua hal terasa hambar tidak menyenangkan
  4. Lebih baik tidak berdekatan dengan orang lain
  5. Selalu menjauhi lingkungan
  6. Takut percaya kepada orang baru 

Bagaimana Jika Ada Orang Terdekatku atau Justru Aku Mengalami ini?

Yang utama tentunya memahami, dan tidak menghakimi. Kemudian, cobalah merespon sesudah mendengarkan apa yang  terjadi padanya.

 

Pahami bahwa semua berjalan di jalur dan waktunya masing-masing

Setiap orang akan selalu dihadapkan pada pilihannya sendiri, kemudian mereka memang harus bertanggung jawab penuh pada pilihannya. Pilihan yang berbeda, tentu membuahkan kebahagiaan yang berbeda pula. Ada yang memilih untuk melanjutkan studinya baru menikah, ada pula yang memilih untuk menikah dulu sebelum memulai jenjang studi yang lebih tinggi. Ada yang ingin menjadi pebisnis sederhana sebagai pemula, ada juga yang lebih suka menjadi karyawan di perkantoran. Perjalanan hidup bukan sebuah perlombaan. 


Hampir tidak ada hasil yang instan 

Mereka yang terlihat memiliki pencapaian dan penampilan baik pun, juga pernah melewati masa sulit sebelumnya. Hanya saja, kita tidak bisa mengetahui secara dalam dan menyeluruh apa yang mereka lalui secara pasti. 

Dari sekian banyaknya manusia yang ada, mereka semua memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Begitu pula dengan kamu. Temukan  dan latih keunggulanmu. Mulailah dengan melihat sekelilingmu, dan jangan ragu berbicara dengan mereka, selama itu baik untukmu. Dengan begitu kamu akan memiliki kenyamanan terhadap dirimu sendiri, dan meninggalkan rasa ragu pada dirimu sendiri.


Kendalikan penuh diri kita sendiri

Setiap orang memang bebas memberikan pendapat, komentar, hingga kritikan. Begitu pula denganmu, kamu bebas mengendalikan dan menyaring perkataan mana yang baik untukmu dan mana yang tidak.

Jadi, itulah serba-serbi dari perasaan insecure. Apabila masukan ibunda diatas sudah kamu terapkan, tapi belum berdampak baik pada rasa insecure mu, cobalah mendapatkan bantuan dari psikolog melalui e-Counseling Ibunda dengan cara klik disini, ya.


Baca juga : Ini bedanya cemas dengan gangguan kecemasan

Referensi:

https://www.psychologytoday.com/us/blog/rediscovering-love/201801/insecurity 

https://www.goodtherapy.org/blog/psychpedia/insecurity

https://www.healthline.com/health/how-to-stop-being-insecure#recommended-reading 


Kategori :

Masih Mau Baca-Baca Lagi?
Coba Cek Artikel Ini!

Anak & Remaja Ibunda.id dan Eternal Dream Berkomitmen Menghadirkan Game untuk Promosi dan Pencegahan Kesehatan Mental di Indonesia

Jakarta, 13 Desember 2024 – Ibunda.id, platform kesehatan mental terkemuka di Indonesia, dengan bangga mengumumkan kerjasama eksklusif dengan Eternal ...

Keluarga , Masalah Diri , Trauma Mother Wound: Mengenal Luka Inner Child yang Disebabkan Oleh Ibu

Banyak yang memimpikan tumbuh besar dengan keluarga yang bisa menerima anak apa adanya, mencintai tanpa syarat, dan memberikan anak tempat untuk berdi ...

Hubungan Relasi , Masalah Diri , Masalah Emosi , Perilaku Micro Cheating: Deteksi Awal Ancaman Perselingkuhan dalam Hubunganmu

Micro cheating adalah perilaku kecil yang sering dianggap sebagai bentuk keramahan, namun sebenarnya berpotensi merusak kepercayaan dalam hubungan. Wa ...

Komentar ( 0 )

Silakan verifikasi email '' untuk menggunakan layanan Ibunda.id