...
0
0

Apakah Sering Selingkuh Itu Gangguan Mental?

avatar Salsabila A 01 Jan 2019 4 Pembaca
01 Jan 2019 4 Pembaca

Apa yang akan kamu lakukan ketika pasangan kamu selingkuh? Memaafkannya? Tapi gimana kalau ternyata doi selingkuh berkali-kali? Menurut ahli, katanya itu bisa jadi ada kaitannya sama gangguan mental lho.

 

Perselingkuhan seringkali jadi isu klasik dalam hubungan romantis, ngga cuma yang masih pacaran aja, yang udah nikah pun banyak kasusnya. Ya siapa sih yang ngga patah hati ketika mendapati si belahan jiwa ternyata membelah jiwanya dengan orang lain lagi? Apalagi kalau doi membelah jiwanya jadi banyak kaya jurus bayangannya Naruto... bedanya, doi malah menyebar hatinya kepada banyak fakir asmara lain, bukan memberantas musuh.

 

Kalau selingkuh sekali sih, oke, mungkin doi khilaf. Tapi kalau berkali-kali, itu tentu perlu dipertanyakan. Apakah sering mengingkari komitmen pasangan itu jadi salah satu jenis hobi baru? Atau malah gangguan mental? Psikolog Pingkan Rumondor menjelaskan, kalau sering  selingkuh itu bukan gangguan mental kok, tapi bisa jadi salah satu symptom atau gejala dari gangguan kepribadian, seperti: 

 

Borderline Personality Disorder (BPD)

 

Seseorang yang memiliki BPD memiliki masalah dengan emosi dan pikirannya, sehingga punya resiko sering selingkuh yang lebih tinggi. Ia seringkali mengalami ketidakstabilan emosi dan selalu berusaha supaya ngga diabaikan sama lingkungan sekitarnya. Nah, kalau pasangannya cuek dikit, maka dia bisa jadi mencari orang lain sebagai penggantinya.

 

Bipolar Disorder

 

Bipolar itu artinya dua kutub, jadi seseorang yang punya gangguan bipolar ini menunjukkan dua kutub emosi yang sebetulnya sangat berbeda. Bipolar ditandai dengan munculnya manik atau episode ketika dia bahagia maka dia bisa bahagia banget sampai mledak-ledak. Dan kutub lainnya, adalah kebalikan yang drastis dari bahagia (sedih yang teramat sedih sampai stress bahkan depresi). Ketika bipolar mengalami episode manic, biasanya dia bisa melakukan hal-hal yang ngga terduga. Misalnya muncul sexual promiscuity, atau selingkuh karena alasan seksual, bukan karena perasaan.

 

Narcisstic Personality Disorder (NPD)

 

Ngeliat nama gangguannya, pasti udah tau dong gangguan mental ini kaya gimana gejalanya? Yass, gangguan kepribadian narsistik. Seseorang yang punya gangguan ini cenderung egois, merasa dirinya punya pesona luar biasa di hadapan orang lain, dan ya biasa kita kenal dengan sebutan narsis. Dia juga cenderung haus akan perhatian, tapi ngga semua NPD ini merasa perlu untuk ngebalas perhatiannya ke orang lain. Tapi, seorang NPD juga bisa rentan terhadap perselingkuhan.

 

Itulah beberapa gangguan mental yang salah satu gejalanya bisa jadi ditunjukkan dengan seringnya berselingkuh. Tapi, perlu digaris bawahi di sini adalah ‘bisa jadi, karena ngga semua orang yang berselingkuh itu berarti bisa di klaim punya gangguan mental seperti yang disebut di atas.

 

Ibaratnya kaya orang batuk-batuk. Apa semua orang batuk berarti dia punya masalah paru-paru? Bisa aja dia keselek biji nangka, atau gara-gara lagi musim pancaroba. Sama kaya selingkuh juga, ngga semua bisa dipukul rata punya label gangguan mental. Untuk temukan jawabannya, tentu harus melalui proses pemeriksaan yang valid lewat psikolog atau psikiater.

 

Buat kamu yang masih ragu buat nemuin psikolog, kamu bisa juga lho coba curhat dulu sama iBunda, bisa lewat www.ibunda.id atau di LINE @Ibunda. Bunda siap hadir buat jadi personal conselor kamu di mana aja kapan aja. Yuk #beraniBercerita! 

Kategori :

Masih Mau Baca-Baca Lagi?
Coba Cek Artikel Ini!

Anak & Remaja , Masalah Diri , Masalah Emosi , Perilaku Psikolog Anak Bukan Sekedar untuk Anak yang Memiliki Gangguan

Mayoritas orang berpikir, psikolog anak diperlukan hanya ketika anak mengalami kesulitan belajar, gangguan emosi, ataupun permasalahan perilaku yang s ...

Anak & Remaja , Masalah Diri , Masalah Emosi , Trauma Fatherless: Ketidakhadiran Ayah Bisa Memicu Luka Inner Child

Seseorang yang tumbuh dewasa tanpa figur Ayah seringkali merasakan ada bagian dari dirinya yang hilang. Meskipun Ibu berusaha sangat keras mengambil a ...

Hubungan Relasi , Masalah Diri , Masalah Emosi , Perilaku Mengapa Kehilangan Sahabat Lebih Menyakitkan Dibanding Putus Cinta?

Berbeda dengan putus cinta, kehilangan sahabat seringkali menimbulkan kesepian mendalam dan trauma yang sulit sembuh. Selain keluarga, sahabat adalah ...

Komentar ( 0 )

Silakan verifikasi email '' untuk menggunakan layanan Ibunda.id