Kecemasan wajar banget dirasakan setiap orang di berbagai situasi. Cemas mikirin ujian, cemas habis dimarahi, cemas karena takut gagal dikemudian hari. Cemas sendiri bermanfaat untuk menjadikan trigger atas tindakan dan rencana yang akan kita buat. Misalnya cemas karena ujian, kita jadi menyiapkan diri untuk bisa menghadapi hari ujian. Namun, ada beberapa indikasi yang perlu kita pahami, sejauh mana rasa cemas itu wajar atau sudah dalam kadar berbahaya. Yuk, kita kenali disini berbagai gangguan kecemasan. Tipe-tipe Gangguan Kecemasan Pahami biar lebih aware sama keadaan diri sendiri yuk Gangguan kecemasan umum Gangguan ini menggambarkan kekhawatiran dan ketegangan yang berlebihan serta tidak realistis tanpa alasan. Seperti yang udah pernah kita bahas diatas, kecemasan wajar banget kita rasakan. Sayangnya, orang dengan generalized anxiety disorder ini mencemaskan segala hal yang ada dalam hidup tanpa alasan. Biasanya, pikiran mereka berkutat pada uang, kesehatan, keluarga, pekerjaan, sekolah, atau hal monoton yang konsisten dalam sehari-hari. Keseharian mereka yang memiliki gangguan kecemasan akan terasa sangat menakutkan, menguras energi dan mengancam. Akhirnya, seseorang dengan GAD ini akan merasa sangat sulit untuk menjalani kehidupan sehari-harinya.
BACA JUGA: Ketika Cemas Karena Hidup Justru Sesuai Harapan
Gangguan panik. Ketakutan yang tiba-tiba datang secara intens dan menyebabkan panik. Serangan panik terasa seperti teror yang menyerang tanpa peringatan. Momen ini bisa kapan saja terjadi bahkan saat penyintas sedang tertidur. Saking mereka nggak bisa mengontrol rasa panik yang terjadi, mereka bisa merasakan dirinya seperti sekarat atau gila sebab mereka nggak bisa mengontrol tubuh mereka. Gangguan atau serangan panik yang terjadi nggak sebanding dengan penyebab mereka merasakan panik atau bahkan sebenarnya nggak terjadi apa-apa di sekitar mereka. Keadaan fisik yang bergetar dan dada yang nyeri biasanya akan menetap dan bisa aja berhubungan dengan serangan jantung yang terjadi. Selain itu, kondisi lain yang bisa terjadi seperti pernapasan yang cepat dan detak jantung yang luar biasa berdetak kencangnya. Gangguan kecemasan sosial. Kekhawatiran besar dengan kesadaran diri yang minim pada situasi sosial sehari-hari. Biasanya sih hal ini nggak jauh-jauh dari penampilan baik fisik maupun perform tampilan. Misalnya aja karena pembicaraan dengan orang yang belum pernah ditemui, bicara di depan publik, takut membuat kontak mata, hingga menggunakan kamar mandi umum. So, hal yang membedakan gangguan kecemasan sosial dan cemas dengan keadaan sekitar adalah pada seberapa besar hal itu mengganggu kehidupanmu. Kalau kamu jadi nggak mau pergi kemana-mana atau jadi nggak mau berteman karena cemas, duh, nggak ada salahnya tes kesehatan mental deh! BACA JUGA: Post Graduation Blues, Ketakutan yang Datang Setelah Kelulusan Fobia spesifik. Fobia sendiri merupakan ketakutan yang intens terhadap objek atau situasi tertentu, misalnya ketinggian, ruang yang sempit, atau kegelapan. Orang dengan fobia seringkali memikirkan hal yang nggak realistis dari ketakutannya tersebut. Misalnya, orang dengan fobia kegelapan bisa aja berpikir gelap akan membawanya ke kematian karena ada monster menyeramkan di dalam kegelapan tersebut. Pikiran yang nggak sesuai realita ini membuat seseorang jadi terus memikirkan hal buruk dari fobia itu dan akan terbentuk menjadi ketakutan yang menetap. Agoraphobia. Ketakutan yang kuat saat berada di suatu tempat atau situasi tertentu. Misalnya saat naik pesawat di atas udara. Mereka akan membuat situasi yang sebenarnya nggak nyata. Misalnya, saat naik pesawat, mereka memiliki pikiran.. “Gimana kalo nanti pesawatnya menabrak gunung dan aku akan jatuh hingga bangkai pesawatnya nggak bisa ditemukan?” Sama dengan fobia, pikiran ini akan menjadi kebiasaan dan ketakutan yang menetap kalau nggak ditangani dengan baik. Kecemasan akan perpisahan. Kecemasan ini menggambarkan rasa takut luar biasa ketika seseorang terdekat pergi atau sakit. Biasanya, hal ini memang bersamaan dengan gangguan attachment personality dimana seseorang nggak bisa sendiri dan selalu membutuhkan pasangannya. So, nggak cuma pada anak aja perpisahan itu dirasa sangat menyakitkan dan menakutkan. BACA JUGA: Rasanya Memiliki Bipolar Disorder Lakukan Ini untuk Sedikit Mengendalikan Kecemasan Kembangkan rutinitas yang baik sehingga fisikmu bisa lebih sehat menghadapi kondisi mentalmu. Selain itu, mood yang baik juga bisa menjadi pereda bagi rasa stress. Makan makanan sehat. Diet sehat yang menggabungkan sayuran, buah-buahan, biji-bijian dan ikan dapat dikaitkan dengan pengurangan kecemasan. Cukupkan kebutuhan gizimu untuk kondisi kesehatanmu yang lebih prima. Bicaralah dengan seseorang. Kadang kita membutuhkan seseorang untuk sekadar menemani kita melewati berbagai hal yang sulit. Nggak ada salahnya untuk meminta bantuan pada mereka tentang kondisimu saat ini dan mintalah mereka untuk menenangkanmu. Kita semua pasti tetap butuh orang lain kok! Identifikasi pemicu. Pelajari situasi atau tindakan apa yang menyebabkanmu merasakan cemas. Karena seseorang? Sebuah momen? Atau sebuah tempat? Latih strategimu sendiri untuk siap menghadapi perasaan cemas yang tiba-tiba hadir. Buat jurnal. Melacak kehidupan pribadimu seperti kebutuhan, ketakutan, dan kapan rasa cemas itu muncul juga bisa membantumu menghadapi situasi yang nggak nyaman itu. Kamu bisa baca kembali sumber apa yang buat kamu cemas. Hal yang Perlu ditinggalkan untuk Meredakan Kecemasan Selain itu, kamu juga perlu menghindari alkohol dan zat-zat buruk tertentu yang bisa menyebabkan kecemasan semakin buruk. Kalau kamu merokok, cobalah untuk berhenti merokok, kurangi minuman berkafein, serta kebiasaan begadang. Siklus harian yang baik bisa membuatmu menjalani hidup lebih baik dan mampu menghadapi kecemasan dengan ketahanan emosional yang baik. Kalau ternyata kamu sulit melaluinya sendirian, jangan ragu untuk menghubungi psikolog di ibunda.id untuk penanganan profesional terhadap kecemasanmu. sumber: webmd, mayoclinic
Mayoritas orang berpikir, psikolog anak diperlukan hanya ketika anak mengalami kesulitan belajar, gangguan emosi, ataupun permasalahan perilaku yang s ...
Seseorang yang tumbuh dewasa tanpa figur Ayah seringkali merasakan ada bagian dari dirinya yang hilang. Meskipun Ibu berusaha sangat keras mengambil a ...
Berbeda dengan putus cinta, kehilangan sahabat seringkali menimbulkan kesepian mendalam dan trauma yang sulit sembuh. Selain keluarga, sahabat adalah ...
Silakan verifikasi email '' untuk menggunakan layanan Ibunda.id