...
0
0
Gangguan Kepribadian , Masalah Diri , Masalah Emosi , Trauma

Berdamai dengan Masa Lalu, Berteman dengan Traumamu

avatar Athiya Nur Azzahra 05 May 2023 219 Pembaca
05 May 2023 219 Pembaca

Pengalaman buruk dan pahit yang berulang memang membuat seseorang tidak mampu mengatasi situasinya dimasa kini. Yap, trauma memang nggak boleh diabaikan sekecil apapun dia hadir. Mari belajar bersama Psikolog Olga di artikel ini untuk mengenali trauma dan berteman dengannya.

Baca Juga: Gen Z Jadi Generasi yang Paling Aware Mental Health, Bener Nggak?

Mengenal Trauma

Trauma sendiri merupakan pengalaman atau kejadian yang mengancam keselamatan atau keamanan seseorang secara fisik maupun emosional dan mampu menghasilkan dampak psikologis yang signifikan dan merusak. Pengalaman traumatik bisa berupa kecelakaan, kekerasan, pelecehan, bencana alam, atau kejadian lain yang menyebabkan rasa tidak aman dan takut.

Tidak semua orang pasti memiliki trauma karena sebenarnya setiap individu memiliki tingkat kepekaan yang berbeda saat berhadapan dengan pengalaman traumatik dan pengalaman hidup yang menyebabkan stres dan kesulitan masing-masing. Jadi, akan ada aja orang yang bertahan dalam masalah hingga nggak memiliki trauma.

Contoh Pola Asuh dan Pengasuhan yang Mempengaruhi Trauma di Masa Kini

Trauma belum tentu terjadi karena pengasuhan atau pola asuh orang tua. Namun pola pengasuhan yang kurang sehat & tidak aman memang mempengaruhi terbentuknya trauma.

1.   Orang tua yang belum stabil secara emosional

2.   Kekerasan dalam rumah tangga

3.   Orang tua yang dengan sengaja mengabaikan atau justru mengontrol berlebihan

Pola pengasuhan seperti ini yang dapat menjadi salah satu faktor yang berperan pada kerentanan seseorang kepada trauma di masa dewasanya. Hal ini disebabkan karena mereka mungkin tidak memiliki keterampilan yang cukup untuk mengatasi situasi yang menantang atau tidak memiliki dukungan emosional yang dibutuhkan.

 BACA JUGA: Love Bombing Teknik Memanipulasi Hubungan

Cara Trauma Berpindah ke Generasi Berikutnya

1.     Faktor sosial dan budaya, misalnya penindasan sejarah yang dapat memengaruhi generasi mendatang melalui identitas dan pengalaman budaya bersama

2.     Paparan trauma dapat menyebabkan perubahan ekspresi gen untuk diturunkan ke generasi mendatang

3.     Proses pembelajaran yang salah. Misalnya berteriak dan memukul dianggap hal yang wajar

Bagaimana cara kita menghadapi dan memutus siklus trauma?

1.   Luangkan waktu untuk memproes trauma dengan jujur.

Untuk memproses trauma ini dapat sangat menyakitkan, lakukanlah bersama seorang profesional. Sehingga ketika terjadi suatu gejolak emosi yang intens, kamu bisa segera tertangani dan diminimalkan dampaknya.

2.   Temukan orang-orang yang dapat menjadi support system.

Seseorang ini dapat membantumu untuk mendiskusikan berbagai peristiwa sulit yang sedang kamu alami. Sehingga kamu bisa memiliki ruang untuk mengekspresikan emosi dan menjadi lebih lega. Juga mendapatkan perspektif yang baru dan bisa lebih positif.

3. Bergerak atau berolahraga.

Salah satu cara untuk membantu mengurangi stres dan meningkatkan kesehatan fisik dan mental adalah dengan berolahraga. Misalnya aja dengan melakukan yoga, meditasi, dan olahraga aerobik

4. Menjaga kesehatan fisik dengan memenuhi kebutuhan fisik.

Kamu bisa makan makanan yang bergizi, tidur yang cukup, dan tidak mengkonsumsi minuman beralkohol secara berlebihan.

5. Kembali ke rutinitas harian kamu.

Lakukan hal-hal yang biasanya dilakukan, bahkan jika kamu tidak menyukainya.

BACA JUGA: Unfinished Business, Ketika Masalah di Masa Lalu Belum Selesai

6. Mencari bantuan.

Nggak ada salahnya untuk mengakuinya kalau kamu butuh bantuan. Kamu bisa ikut komunitas ketahanan mental atau pergi konseling dengan psikolog.

Salah satu bantuan yang bisa kamu dapatkan adalah melalui konseling bersama psikolog ibunda.id. Jika kamu cocok dengan opini psikolog Olga, kamu bisa booking sesi dengannya disini ya

 

 

 


Masih Mau Baca-Baca Lagi?
Coba Cek Artikel Ini!

Masalah Diri Alasan Orang Depresi Menghabiskan Waktu Lama untuk Mandi

Pernahkah kamu melihat orang depresi mandi dalam waktu yang lama? Bagi sebagian penderita depresi mereka mungkin kesulitan untuk melakukan pekerjaan k ...

Masalah Diri Mengapa Depresi Membuatmu Ingin Tidur Terus Menerus?

Banyak orang yang berada di sekitar penderita depresi merasa lelah melihat orang depresi terus tidur dalam waktu yang lama. Mereka melewatkan jam maka ...

Masalah Emosi 5 Alasan Mengapa Laki-Laki Memilih untuk Menyembunyikan Emosi

“Jangan nangis, kamu kan laki-laki” adalah salah satu dari banyaknya ungkapan yang ditujukkan untuk laki-laki sedari kecil. Akibatnya, tanpa di ...

Komentar ( 0 )

Silakan verifikasi email '' untuk menggunakan layanan Ibunda.id