Pernah merasakan insecurity berkepanjangan? Atau merasa cemas dengan masa depan yang semakin menyeramkan? Kalau kamu ada di usia 20-25 tahun, maka selamat! Kamu sedang memasuki masa Quarter Life Crisis.
Quarter Life Crisis merupakan tahapan perubahan masa remaja menuju dewasa dimana tahapan ini dipenuhi rasa kekhawatiran dan keraguan terhadap diri sendiri. Banyak pertanyaan-pertanyaan yang muncul di dalam diri seperti
“Bisa nggak ya aku ngelewatinnya?” “Mau jadi apa ya aku nanti?” “Aku kok gini-gini aja ya”
Banyak yang mengira kalau fase ini dilewati hanya di usia 20-25 tahunan alias dimasa quarter 1/4nya usia rata-rata kehidupan manusia. Padahal, masa-masa mempertanyakan diri ini berlanjut hingga di usia 30 tahun, bahkan bisa lebih lho!
Jadi, dalam quarter life crisis ini ada masa Locked in alias masa awal memasukinya yaitu di usia 20-25 tahun dan juga masa locked out di usia 25-30 tahun yang disebut locked out.
Biar nggak makin bingung yuk kita bedah masa-masa atau fasenya.
BACA JUGA: Orang Dewasa Juga Banyak Menyimpan Trauma
Fase-fase dalam Quarter Life Crisis
Fase Locked In
Fase awal ini di usia 20-25 tahun yang merupakan masa pencarian jati diri. Terlebih di tahun 25, akan ada banyak masalah yang berkaitan dengan identitas, motivasi, kognisi dan hubungan dengan orang lain.
Jujur deh, di usia ini memang kita banget ya ngelewatin banyak kebingungan seperti merasa salah jurusan, merasa karir nggak berjalan mulus hingga susahnya mencari pekerjaan, kan?
Fase Locked Out
Nah kalau di fase ini, di usia menjelang 30 tahun ini, biasanya banyak banget dipenuhi perasaan ketakutan dan antisipasi kerugian yang mungkin terjadi. Misalnya nih, beberapa pikiran dan pertanyaan terhadap diri seperti
“Mampu nggak ya usahaku ini berjalan lancar?”
“Takut banget deh financial ku nggak stabil di usia 35 tahun nanti”
BACA JUGA: Ketika Mencemaskan Hal yang Belum Terjadi
Wah, pikiran dan kecemasannya udah beda banget ya! Di fase ini mereka yang mengalami locked out juga sedang banyak-banyaknya merefleksikan diri sendiri, mencari solusi, dan belajar mencari alternatif lain untuk hidupnya.
Dari banyaknya pelajaran yang mereka alami, emosi mereka memang lebih stabil dan lebih banyak merefleksikan diri ke dalam pikiran dan langkah mereka.
Meskipun begitu, jangan berkecil hati dan takut juga kalo kamu lagi cemas di usia locked in ya! Banyak jurnal penelitian yang menyebutkan kalau cemas itu berarti merupakan hal yang baik sebagai trigger kita untuk berusaha lebih.
Namun, kalau cemasmu sudah berkepanjangan dan nggak bisa diatasi sendiri, nggak ada salahnya untuk mencari bantuan dari profesional dari psikolog ibunda.id.
sumber: Jurnal Penelitian Stepleton (2012) dan Robinson (2018)
Micro cheating adalah perilaku kecil yang sering dianggap sebagai bentuk keramahan, namun sebenarnya berpotensi merusak kepercayaan dalam hubungan. Wa ...
Seseorang yang memiliki trauma sangat rentan mengalami kecemasan, depresi, insecure, permasalahan tidur, panic attack, sulit berkonsentrasi, ataupun o ...
Seseorang yang berada dalam fase depresi seringkali merasa sedih, merasa bersalah, putus asa, mudah tersinggung, kehilangan motivasi beraktivitas, dan ...
Silakan verifikasi email '' untuk menggunakan layanan Ibunda.id