Seseorang yang tumbuh dewasa tanpa figur Ayah seringkali merasakan ada bagian dari dirinya yang hilang. Meskipun Ibu berusaha sangat keras mengambil alih tanggung jawab, ada beberapa hal yang masih sulit digantikan terkait peran Ayah oleh figur Ibu, yaitu:
Mengembangkan Disiplin dan Otoritas
Ayah dicirikan dengan laki-laki yang memiliki otoritas besar di rumah. Ayah akan lebih tegas dibandingkan Ibu ketika memberikan disiplin atau menerapkan peraturan pada anak-anaknya, sehingga anak akan belajar tentang tanggung jawab, menghargai orang lain, dan belajar tentang konsekuensi langsung atas perilaku atau keputusan yang diambil.
BACA JUGA: Darurat, Indonesia dijulukan Fatherless Country!
Rasa Aman
Kehadiran figur Ayah di rumah dapat memberikan ilusi terkait adanya rasa aman bagi anak. Ketika rasa aman terbentuk, anak akan lebih berani untuk mengeksplorasi lingkungan sekitar, menumbuhkan kepercayaan diri, dan menerima tantangan sebagai kesempatan untuk bertumbuh lebih baik.
Keberanian Menghadapi Tantangan
Ibu dapat memberikan kenyamanan sehingga Anak selalu dapat merasa memiliki tempat pulang ketika merasa lelah. Sedangkan figur Ayah dapat mendorong anak untuk berani menghadapi ketidakpastian, membantu anak memiliki keterampilan mengelola stress, dan tidak mudah cemas ketika mengalami konflik.
Pengajaran Tentang Gender
Figur laki-laki dewasa dalam keluarga dapat membantu anak laki-laki memiliki panutan tentang bagaimana bertanggung jawab, merespon ketika menghadapi masalah, berinteraksi dengan sosial, kerja keras, dan mengekspresikan emosi tanpa kehilangan sisi maskulinitas.
Figur laki-laki dewasa dalam keluarga juga dapat membantu anak perempuan untuk menetapkan standar memilih pasangan di masa depan. Anak perempuan yang terlibat dalam hubungan toxic akan lebih mudah memutuskan hubungan dibandingkan anak perempuan yang kehilangan figur Ayah di masa mudanya.
Kehilangan figur Ayah memicu kekosongan dalam diri seseorang ketika dewasa, inilah salah satu ciri ketika seseorang memiliki luka inner child yang belum pulih. Apabila luka inner child dibiarkan berlarut-larut, maka akan memicu seseorang kesulitan mengelola emosi, perilaku impulsif, kebutuhan tinggi akan validasi orang lain, maupun permasalahan psikologis.
BACA JUGA: Tanda Kamu Tumbuh di Rumah yang Aman dan Nyaman
Yuk, bantu dirimu pulih dari luka inner child karena tumbuh tanpa kehadiran figur Ayah melalui sesi konseling Ibunda.id ataupun mengenal lebih dalam tentang ciri-ciri luka inner child dalam Kelas Online InsightMe: Menyembuhkan Inner Child yang Terluka bersama dr. Jiemi Ardian, Sp.KJ
Klik disini untuk informasi kelas selengkapnya!
Referensi
Educational Psychology Review
Journal of Family Psychology
National Center for Fathering
Jakarta, 13 Desember 2024 – Ibunda.id, platform kesehatan mental terkemuka di Indonesia, dengan bangga mengumumkan kerjasama eksklusif dengan Eternal ...
Banyak yang memimpikan tumbuh besar dengan keluarga yang bisa menerima anak apa adanya, mencintai tanpa syarat, dan memberikan anak tempat untuk berdi ...
Micro cheating adalah perilaku kecil yang sering dianggap sebagai bentuk keramahan, namun sebenarnya berpotensi merusak kepercayaan dalam hubungan. Wa ...
Silakan verifikasi email '' untuk menggunakan layanan Ibunda.id