...
0
0
Anak & Remaja , Hubungan Relasi , Pengembangan Diri , Perilaku

Gen Z Jadi Generasi yang Paling Aware Mental Health, Bener Nggak?

avatar Athiya Nur Azzahra 04 Nov 2022 276 Pembaca
04 Nov 2022 276 Pembaca

Salah satu stigma yang beredar sekarang adalah opini gen Z yang banyak membicarakan tentang mental health. Nggak sedikit juga yang bilang generasi Z ini terlalu sering memposting hal-hal terkait kesehatan mental sehingga dirasa berlebihan dan menimbulkan self diagnose. 


Fakta yang Sebenarnya Terjadi dan Dirasakan Mereka

Padahal ada beberapa fakta yang menggambarkan bahwa mereka aware terhadap kesehatan mental karena memang membutuhkan edukasi kesehatan mental, jadi bukan karena ikut-ikutan trend aja.


Selain itu, pada remaja sendiri banyak sekali hal-hal yang terjadi dan membuat gen Z memang rentan mengalami masalah pada kesehatan mental. Contohnya saja karena gen Z ini sedang mengalami pergantian masa remaja untuk menjadi dewasa. 


  1. 91% gen Z mengalami stress

Dalam laporan APA (American Psychologist Association), 91% responden Gen Z melaporkan mengalami gejala fisik atau psikologis akibat stres. Penyebab stres diidentifikasi sebagai uang/pekerjaan bagi mereka yang baru saja menginjaki dunia pekerjaan, hutang karena beban yang ada pada keluarga atau gaya hidup gen Z itu sendiri, masalah rumahan hingga pola makan. 


Dari persentase ini, hanya setengahnya yang melaporkan bahwa mereka cukup untuk mengelola stres tersebut. Nggak jarang juga gen Z mengalami stress dikarenakan ketakutan yang luar biasa tentang masa depan secara umum.


BACA JUGA: Rasanya Memiliki Bipolar Disorder

  1. Gen Z juga banyak memiliki depresi

Penelitian dari University College London menemukan bahwa Gen Z lebih cenderung melukai diri sendiri, memiliki citra tubuh yang buruk, insomnia, obesitas hingga mengalami depresi. Hal ini juga diperparah dengan keadaan gen Z sebagai generasi pertama yang merasa terisolasi dan kesepian. Terlebih, karena pandemi yang mendunia maka mereka menghabiskan waktu hampir 10 jam dalam sehari untuk bermain gadget.


Sayangnya tentunya social media juga berdampak negatif pada kesehatan mental remaja, seperti membuat mereka merasa insecure tidak punya teman atau cenderung tidak memiliki kegiatan positif. Belum lagi konten yang berpotensi berbahaya seperti porno atau kekerasan.


BACA JUGA: Smilling Depression, Depresi tapi Kok Senyum?


Gen Z justru aware terhadap kesehatan mentalnya sendiri

Karena berbagai permasalahan yang mereka alami ini justru membuat mereka lebih sadar, menerima diri dan memahami masalah kesehatan mentalnya sendiri. Mereka lebih terbuka, mau belajar, dan ingin mengelola sumber masalahnya. Nah karena penggunaan sosial media yang semakin meningkat ini membuat Gen Z aktif mengkampanyekan awarenya kesehatan mental dan ingin mengurangi stigma yang masih beredar.


Kekurangan Gen Z 

Namun kekurangan gen Z dalam hal ini, beberapa diantara kita juga melakukan kesalahan dalam isu kesehatan mental. Misalnya saja..


-Menjadikan mental health sebagai alasan untuk menyakiti orang lain

-Membuat ‘alibi’ tertentu dengan alasan kesehatan mentalnya 

-Self-diagnose dan meyakini hasilnya valid


BACA JUGA: Emotional Neglect, Luka Pengabaikan Masa Kecil


Aware dengan kesehatan mental bukan berarti cuma ikut-ikutan trend aja. Sama halnya dengan pergi konseling, bukan berart lemah, manja, apalagi cari perhatian semata. Jangan berhenti berjuang untuk menyebarkan kesehatan mental, untuk mengakui jika memang membutuhkan.

 

Salah satu bentuk awareness yang bisa kamu bangun adalah dengan konseling melalui ibunda.id yaa!


sumber: 

Verywellmind

psychologytoday


Masih Mau Baca-Baca Lagi?
Coba Cek Artikel Ini!

Hubungan Relasi , Pernikahan Efek Psikologis yang Kamu Rasakan Setelah Diselingkuhi

Siapa yang tidak kecewa setelah diselingkuhi? Selingkuh mungkin jadi hal yang sangat sulit untuk dimaafkan dan tidak bisa ditolerir dalam hubungan. Ti ...

Hubungan Relasi , Keluarga 7 Tips Menghadapi Kumpul Keluarga Saat Lebaran

Bertemu dan berkumpul bersama keluarga besar memang sudah menjadi tradisi lebaran di Indonesia. Mengunjungi satu sama lain untuk bersilaturahmi dan me ...

Anak & Remaja Reparenting Inner Child: Cara Sembuh dari Luka Masa Kecil

Pengalaman masa kecil yang tidak menyenangkan bisa menimbulkan luka yang terinternalisasi dalam inner child. Inner child yang terluka ini umumnya terb ...

Komentar ( 0 )

Silakan verifikasi email '' untuk menggunakan layanan Ibunda.id