Banyak orang yang berada di sekitar penderita depresi merasa lelah melihat orang depresi terus tidur dalam waktu yang lama. Mereka melewatkan jam makan dan tidak melakukan aktivitas apapun selain tidur atau berbaring. Lama kelamaan hal ini membuat orang yang melihatnya pun menjadi kewalahan dan frustasi. Di bawah ini akan dibahas mengapa depresi membuat penderitanya ingin tidur terus-menerus,
Depresi bukan hanya sekedar masalah mental yang berhubungan emosi dan perasaan. Depresi merupakan sebuah kondisi yang sangat kompleks dan berhubungan dengan kondisi otak. Otak orang yang depresi memiliki perubahan dan berbeda dengan orang yang tidak depresi.
Otak merupakan sumber pusat saraf yang mengatur sistem kerja seluruh badan. Saat depresi datang, otak mengalami perubahan struktur dan fungsi sehingga mempengaruhi bagaimana cara seseorang emosi, pikiran dan ingatan.
Bagian otak amigdala menjadi sangat hiperaktif dan menjadi sangat sensitif pada hal-hal yang negatif. Selain itu, depresi juga menimbulkan ketidakseimbangan neurotransmiter yang berperan penting dalam mengatur tidur. Perubahan kimiawi ini mengakibatkan terganggunya siklus tidur normal sehingga membuat penderitanya ingin tidur terus menerus.
Baca Juga: Alasan Seseorang Sembunyikan Depresi dari Orang Terdekat
Depresi sering ditandai dengan banyaknya pikiran dan emosi negatif yang terus bermunculan. Pikiran dan perasaan ini terus ditekan untuk mengkhawatirkan dan memikirkan satu atau banyak kejadian.
Akibatnya, tubuh menjadi sangat kelelahan sehingga tidak mampu mengerjakan hal apapun. Tidak jarang banyak para penderita depresi yang bahkan tidak bisa melakukan pekerjaan kecil seperti makan, mandi, membersihkan ruangan, membuang sampah atau mencuci piring.
Untuk mampu melanjutkan kesehariannya, para penderita depresi pun memilih untuk mendapatkan kembali energi dan tenaga dengan tidur dalam waktu yang lama.
Di lain sisi, pikiran dan perasaan yang terus mengganggu penderita depresi membuatnya tidak bisa tertidur dan terjaga sepanjang malam. Hal ini pun terus berulang sehingga merusak siklus tidur normal.
Mereka tidak tidur saat malam hari atau tidur sejenak saat siang hari, melainkan terus terjaga atau tidur selama berjam-jam. Siklus dan kualitas tidur pun menjadi terganggu sehingga waktu tidur tidak lagi dapat dikendalikan.
Jika terus berlanjut hal ini dapat membahayakan kesehatan fisik dan memperburuk gejala depresi. Karena itu, salah satu pekerjaan rumah untuk penderita depresi adalah membiasakan diri tidur mengikuti siklus normal.
Baca Juga: Self Gaslighting Pada Penderita Depresi
Bagi penderita depresi, sangat sulit rasanya untuk bangun dan menjalani aktivitas seperti biasa, terutama untuk bekerja dan bersosialisasi. Mereka tidak ingin bangun dan menghadapi kesulitan serta tekanan yang tiada henti sehingga terus memunculkan pikiran dan emosi negatif.
Tidak hanya tidur, mereka juga mengunci kamar agar orang lain tidak membangunkan atau berbincang dengan mereka. Bagi mereka tidur adalah jalan untuk menghindari rasa sakit dan cara singkat untuk melupakan masalah yang mereka alami.
Pada saat ini, penting untuk para caregiver menemani dan mengecek kondisi mereka. Bahkan jika mereka mengunci kamar, gunakan berbagai cara untuk bisa melihat mereka secara berkala. Ajak mereka secara perlahan bangun untuk sekedar makan atau berjalan-jalan keluar sehingga mereka tidak terus-menerus tidur atau berada di kamar.
Tidur memang merupakan istirahat yang baik dilakukan untuk mendapatkan energi setelah beraktivitas seharian. Namun jika tidur terus-menerus dilakukan sebagai cara coping stres dan masalah, maka hal ini tidak tepat. Terlebih, tidur berlebihan justru dapat memperparah gejala depresi seseorang.
Baca Juga: 7 Tipuan Depresi yang Menghambat Kita Bertumbuh
Untuk kamu yang saat ini sedang kesulitan menghadapi depresi dan tidak dapat mengontrol pola tidur yang berlebihan, kamu bisa mendatangi profesional seperti psikiater dan psikolog untuk penanganan yang lebih lanjut. Kamu bisa melakukan konseling di Ibunda.id untuk pelan-pelan menguraikan masalah yang kamu alami.
Kamu juga bisa belajar secara mandiri untuk bisa terlepas dari depresi dengan mengikuti kelas pengembangan diri online di Insightme.id “Saatnya Bangkir dari Jerat Depresi” bersama dr. Jiemi Ardian, Sp.Kj.
Jangan lupa hubungi kami untuk info selengkapnya.
Referensi:
Wonder Years (Psychiatric Services)
Banyak yang memimpikan tumbuh besar dengan keluarga yang bisa menerima anak apa adanya, mencintai tanpa syarat, dan memberikan anak tempat untuk berdi ...
Micro cheating adalah perilaku kecil yang sering dianggap sebagai bentuk keramahan, namun sebenarnya berpotensi merusak kepercayaan dalam hubungan. Wa ...
Mental Health Check-Up (MHCU) itu cocok untuk kamu yang akhir-akhir ini sering mengalami stress, overthinking, cemas akan masa depan, dan sulit mengel ...
Silakan verifikasi email '' untuk menggunakan layanan Ibunda.id