Belakangan ini banyak pembahasan mengenai inner child, sebenarnya apa sih inner child itu? Apa benar setiap orang memiliki inner child yang terus terhubung sampai dewasa?
Singkatnya, Inner child adalah kumpulan kenangan dalam perkembangan masa masa kecil. Dalam psikologi, kejadian masa kecil memiliki hubungan yang erat dengan bagaimana seseorang berperilaku di masa depan.
Sayangnya, tidak semua orang memiliki pengalaman masa kecil yang menyenangkan. Sehingga menimbulkan ingatan yang cukup dalam pada diri seseorang saat ia beranjak dewasa. Inilah mengapa ada istilah inner child yang terluka.
Baca Juga: Luka Emosional Jika Kamu Dibesarkan oleh Strict Parents
Inner child merupakan istilah dari sekumpulan memori atau ingatan tentang kejadian di masa kecil. Kamu mungkin tidak benar-benar mengingat bagaimana kejadian itu terjadi, tapi otakmu merekamnya sebagai sesuatu yang masuk dalam pikiran bawah sadar.
Inner child mencakup hal-hal yang seseorang terima dan pelajari semasa kecilnya. Hal ini bisa menjadi sumber kekuatan atau luka yang diingatnya sepanjang tahap perkembangan.
Menurut penelitian, Inner child menjadi inti kepribadian yang dibentuk dari arahan bagaimana seseorang bersikap agar dicintai dan diterima pada masa kanak-kanak.
Pengalaman masa kecil yang menyakitkan dan pola pengasuhan yang tidak tepat dapat melukai batin anak dan mempengaruhinya saat dewasa. Ketika inner child yang terluka tidak diobati, seseorang akan mengulangi pola perilaku yang sama seperti yang dialaminya di masa kanak-kanak.
Inner child yang terluka itu pun muncul ke permukaan saat dewasa dan berakhir dengan koping stress yang tidak sehat.
Oleh karena itu, penting untuk menerima dan menyembuhkan inner child. Hal ini akan membantu dalam mengatasi hal-hal yang mungkin berkembang menjadi lebih buruk, seperti trauma, harga diri yang rendah hingga masalah kepercayaan.
Baca Juga: Tanda Kamu Tumbuh di Rumah yang Aman dan Nyaman
Kamu mungkin bertanya-tanya inner child seperti apa yang dikatakan terluka. Inner child yang terluka mengacu pada pengalaman yang buruk atau pengalaman berulang yang dialami seseorang semasa kecil.
Pengalaman ini mengakibatkan trauma yang tidak terselesaikan dan muncul pada diri orang dewasa. Beberapa tanda yang kerap muncul bagi seseorang dengan inner child yang terluka diantaranya:
Bereaksi berlebihan atas sesuatu yang tidak terpenuhi
Mengeluh tidak ada yang memahami atau merasa tidak didengarkan
Kesulitan menjelaskan perasaan
Takut diabaikan atau ditinggalkan
Kesulitan menolak atau menetapkan batasan
Baca Juga: Childhood Emotional Neglect, Luka Pengabaian Emosional Masa Kecil
Menyembuhkan inner child berarti kamu kembali ke masa lalu untuk memahami bagaimana perasaan inner child dari sudut pandang orang dewasa.
Dengan diri yang sudah dewasa, kamu dapat mulai mengurai mekanisme koping yang lebih sehat dan mengobati inner child yang terluka.Kamu pun tidak lagi merasa terbebani oleh rasa sakit akibat trauma masa kecil.
Berikut ini beberapa tanda bahwa inner child mu sudah terobati, yaitu:
Kamu tahu mekanisme pertahanan atau koping yang sehat
Kamu tidak lagi menghindar telah merusak pola penghindaran
Kamu dapat menyesuaikan apa yang dibutuhkan
Kamu dapat menetapkan batasan
Kamu mampu mengatur emosi
Kamu membiarkan diri bermain dan bersikap santai
Meskipun menyembuhkan inner child tak semudah yang dibayangkan. Kamu bisa terus perlahan belajar untuk mengobati inner child yang terluka. Kamu bisa memulainya dengan mengikuti kelas pengembangan diri dari Insight Me.
Insight Me merupakan kelas pengembangan diri dari Ibunda.id yang menyediakan beragam jenis kelas yang akan membantu kamu untuk pulih dari hal yang menyakitkan.
Kamu bisa mengambil kelas “Bebaskan Trauma Inner Child yang Terluka” bersama dr. Jiemi Ardian, Sp. Kj yang akan membantu kamu untuk menyembuhkan inner child.
Yuk berproses bersama untuk lepaskan diri dari trauma inner child.
Referensi:
- Better Up
- Choosing Therapy
- Very Well Mind
Jakarta, 13 Desember 2024 – Ibunda.id, platform kesehatan mental terkemuka di Indonesia, dengan bangga mengumumkan kerjasama eksklusif dengan Eternal ...
Banyak yang memimpikan tumbuh besar dengan keluarga yang bisa menerima anak apa adanya, mencintai tanpa syarat, dan memberikan anak tempat untuk berdi ...
Mayoritas orang berpikir, psikolog anak diperlukan hanya ketika anak mengalami kesulitan belajar, gangguan emosi, ataupun permasalahan perilaku yang s ...
Silakan verifikasi email '' untuk menggunakan layanan Ibunda.id