Banyak yang memimpikan tumbuh besar dengan keluarga yang bisa menerima anak apa adanya, mencintai tanpa syarat, dan memberikan anak tempat untuk berdiskusi tentang apa yang dirasakan dan dipikirkan tanpa adanya penghakiman. Namun, faktanya masih banyak anak yang kehilangan figur orang tua terutama Ibu selama masa pengasuhan yang dapat memicu terjadi mother wound.
Berikut adalah beberapa bentuk perilaku atau pola pengasuhan yang bisa memicu munculnya mother wound yang mengarah pada luka inner child
Pengabaian Emosional
Tidak ada yang salah dengan Ibu yang memilih bekerja demi membantu finansial keluarga. Namun, apabila selama prosesnya Ibu memilih mengabaikan anak secara emosional dan tidak menyempatkan hadir pada momen-momen penting anak maka bisa jadi ketidakhadiran fisik dan emosional ini membuat anak merasa tidak berharga, tidak dicintai, kesepian, dan sulit membentuk hubungan yang sehat di kemudian hari
BACA JUGA: Inner Child Terluka, Apa Saja Tandanya?
Menghukum Tanpa Alasan yang Jelas
Orang tua wajib untuk membantu anak memahami terkait perilaku yang benar dan salah, namun apabila Ibu terlalu sering menggunakan kekerasan verbal, kekerasan fisik, dan bersikap otoriter maka itu bisa memicu munculnya trauma. Ketika dibiarkan terus menerus tanpa dipulihkan, di masa depan hal itu bisa membuat anak merasa rendah diri dan rentan mengalami permasalahan psikologis
Menuntut Anak Secara Tidak Realistis
Memiliki harapan dan ekspektasi tentang anak adalah hal yang wajar, karena pada dasarnya tidak ada orang tua yang ingin anaknya tidak memiliki masa depan yang baik. Namun, ketika Ibu terlalu menuntut dan tidak memberi ruang untuk anak berbuat salah serta belajar dari kesalahan, anak akan rentan merasa tertekan, cemas, tidak pernah merasa cukup baik, dan menjadi depresi
Overprotective
Ibu yang terlalu menyayangi anak sehingga selalu melindungi, membantu anak mengambil keputusan, dan memanjakan semua keinginan anak dapat berdampak buruk pada masa depan anak. Ketika dewasa anak akan menjadi sangat bergantung pada orang lain, tidak bisa mandiri, sulit mengelola emosi, dan rentan mengalami stress ketika menghadapi masalah
Pola Asuh yang Tidak Konsisten
Terkadang menunjukkan rasa sayang berlebihan, namun di lain waktu bersikap acuh pada anak. Hal ini membuat anak tumbuh dalam ketidakpastian karena merasa harus selalu berjuang untuk mendapatkan kasih sayang, dukungan emosional, dan rasa aman dari sosok Ibu
BACA JUGA: Fatherless: Ketidakhadiran Ayah Bisa Memicu Luka Inner Child
Tumbuh besar dengan sosok Ibu yang dianggap gagal memberi anak rasa aman, cinta, dan penerimaan terutama di awal masa kanak-kanak dapat memicu trauma yang membekas hingga dewasa. Untuk menyembuhkannya, seseorang perlu mengenali pola pengasuhan yang memicu luka emosional, memproses rasa sakit, belajar menerima luka, dan mencintai diri sendiri.
Proses pemulihannya tidak mudah, namun kamu tidak perlu berjuang seorang diri untuk melaluinya. Psikolog Ibunda.id siap mendampingimu melalui sesi konseling menggunakan terapi yang terbukti efektif untuk mengatasi trauma. Tertarik? Klik link KonsultasiPsikolog untuk booking jadwal sesinya.
Selain itu, kamu bisa juga bisa secara rutin melakukan teknik self-therapy untuk memproses luka dipandu oleh dr. Jiemi Ardian, Sp.KJ dalam Kelas Online InsightMe: Menyembuhkan Inner Child yang Terluka. Informasi kelas selengkapnya, bisa klik link ini ya: DaftarKelasInsightMe.
Referensi:
AP Psychology
Parentsguide.co
Save The Children International
Banyak yang memimpikan tumbuh besar dengan keluarga yang bisa menerima anak apa adanya, mencintai tanpa syarat, dan memberikan anak tempat untuk berdi ...
Micro cheating adalah perilaku kecil yang sering dianggap sebagai bentuk keramahan, namun sebenarnya berpotensi merusak kepercayaan dalam hubungan. Wa ...
Mental Health Check-Up (MHCU) itu cocok untuk kamu yang akhir-akhir ini sering mengalami stress, overthinking, cemas akan masa depan, dan sulit mengel ...
Silakan verifikasi email '' untuk menggunakan layanan Ibunda.id