Sedih dalam jangka panjang bisa jadi tanda seseorang mengalami depresi. Namun, faktanya tidak semua depresi dicirikan dengan suasana hati yang selalu murung.
Beberapa orang depresi justru kesulitan untuk menangis, bingung mengenali emosi yang dirasakan, bahkan lama-kelamaan menjadi mati rasa. Sehingga, mereka seringkali tidak sadar memunculkan perilaku dan pikiran otomatis yang alhasil dapat mempengaruhi kehidupan mereka sehari-hari.
Berikut beberapa perilaku dan pemikiran otomatis yang muncul ketika seseorang mengalami depresi:
Pesimis
Seseorang dengan depresi rentan merasa kehilangan harapan untuk hidup dan mengabaikan peluang untuk meraih kebahagiaan
Overthinking
Ketika menghadapi permasalahan, seseorang dengan depresi terus memikirkan masalah tanpa henti, khawatir, mengingat kembali memori masa lalu ketika gagal menemukan solusi yang tepat, bahkan memikirkan apakah orang lain dapat menerima keputusan yang akan dirinya ambil
BACA JUGA: Mengatasi Berbagai Perasaan dan Pikiran Negatif yang Hadir
Prokrastinasi
Takut salah mengambil keputusan dan tidak maksimal mengerjakan tugas, membuat seseorang dengan depresi memilih menunda untuk mengerjakan tanggung jawabnya
Mengisolasi diri dari keramaian
Pemikiran tidak ada yang bisa memahami dirinya, ketakutan tidak diterima, maupun kecemasan hanya akan menjadi beban orang lain. Membuat seseorang dengan depresi memilih untuk membatasi diri dalam berteman atau berinteraksi dengan keluarga
Sensitif
Fase depresi membuat seseorang mudah tersulut emosi bahkan terhadap hal-hal kecil atau yang sering dianggap remeh oleh orang lain
BACA JUGA: Boleh Nggak Sih Marah Sampai Meledak-Ledak?
People Pleaser
Selalu berusaha mencari validasi dan takut menerima penolakan dari orang lain membuat seseorang dengan depresi memilih untuk mengabaikan kebutuhan dan melukai dirinya demi membuat orang lain bahagia
Psikosomatis
Muncul ketidaknyamanan fisik seperti mual, nyeri anggota tubuh tertentu, ataupun panas di tengkuk. Walaupun dokter sudah menginformasikan tubuh berada dalam kondisi sehat, seseorang dengan depresi masih sulit merasakan kenyamanan secara fisik
Lama-kelamaan depresi membuat seseorang mengalami kelelahan emosional yang tidak lagi bisa disembuhkan hanya dengan tidur, healing, ataupun beristirahat. Sehingga yang paling dibutuhkan adalah belajar menyadari trigger perilaku dan penyebab munculnya pemikiran otomatis untuk meminimalisir gejala negatif ketika berada dalam fase depresi.
Bingung mulai darimana?
Kamu bisa mulai dengan belajar mengenal hubungan antara pikiran, perasaan, dan perilaku ketika seseorang depresi bersama dr. Jiemi Ardian, Sp.KJ dalam Kelas Online InsightMe: Saatnya Bangkit dari Depresi.
Informasi kelas lebih lengkap, klik disini ya!
Referensi
Mayo Clinic
NHS Website for England
Banyak yang memimpikan tumbuh besar dengan keluarga yang bisa menerima anak apa adanya, mencintai tanpa syarat, dan memberikan anak tempat untuk berdi ...
Micro cheating adalah perilaku kecil yang sering dianggap sebagai bentuk keramahan, namun sebenarnya berpotensi merusak kepercayaan dalam hubungan. Wa ...
Mental Health Check-Up (MHCU) itu cocok untuk kamu yang akhir-akhir ini sering mengalami stress, overthinking, cemas akan masa depan, dan sulit mengel ...
Silakan verifikasi email '' untuk menggunakan layanan Ibunda.id