Peterpan syndrome merupakan gambaran dari kondisi emosional pria yang belum matang. Dalam menjalani hubungan romantisnya, seseorang dengan peterpan syndrome ini membuat pasangan wanitanya sering kali kewalahan dalam memahami kondisi dan keinginannya.
Satu gambaran jelas dalam hubungan, pria yang memiliki peterpan syndrome ini nggak bisa memberikan respon yang adaptif alias yang baik. Mereka juga mungkin terlihat memunculkan perilaku yang belum matang juga seperti nggak bisa mengendalikan emosi, terlalu manja, hingga selalu dilindungi secara emosional.
Rasanya memiliki pacar dengan peterpan syndrome
Hmm, jadi semakin kebayang ya betapa lelahnya jika memiliki pasangan dengan peterpan syndrome. Biar kamu semakin memahami secara mendalam, berikut ada beberapa poin dari ciri seseorang dengan peterpan syndrome.
Belum Bisa Merawat Dirinya Sendiri
Seseorang yang secara emosional belum matang, mereka mungkin juga kurang memiliki kesadaran akan merawat kebutuhan dirinya sendiri. Misalnya mereka harus selalu diingatkan akan menyikat gigi, bercukur, atau mandi.
Mereka Tidak Mengekspresikan Emosi dengan Tepat
Orang-orang yang kurang matang secara emosional seringkali tidak memiliki wawasan yang baik tentang perilaku yang harusnya mereka tampilkan.
Misalnya, alih-alih menjelaskan dengan rinci keinginannya, seseorang dengan peterpan syndrome justru marah nggak karuan dengan alasan harusnya dia yang dimengerti. Padahal, mengatakan saja belum
BACA JUGA : Sedih dan Depresi, Serupa tapi Tak Sama
Ingin Selalu dipenuhi Kebutuhan Emosionalnya
Bukannya saling memberikan perhatian dan keamanan emosional, cowok dengan peterpan syndrome akan merasa terancam jika pasangannya sedang membutuhkan bantuan emosional darinya. Nggak ada kata saling, tapi justru selalu menuntut dipahami.
Dua hal yang perlu dipahami kamu, sebagai pasangannya, bahwa:
Menghadapi Pasangan dengan Peterpan Syndrome
Dengan terus bertahan bersamanya, apakah ada kejelasan dalam hubunganmu? Sini, ibunda.id berikan beberapa cara kamu menghadapinya.
Amati Hubunganmu dan Dia
Kamu bisa menjawab beberapa pertanyaan ini
Seberapa sering kamu merasakan lelah dengan sikapnya?
Apakah kamu merasa bertanggung jawab dengan emosi dan hidupnya?
Mungkinkah kamu harus selalu menjaga hubungan dewasamu?
Hubunganmu berkembang atau jalan di tempat?
Bicarakan Tujuan Hubunganmu
Kalau rasanya hubunganmu hanya berjalan di tempat, mungkin sudah waktunya untuk kamu memberikan batasan diri dengan pasanganmu. Katakan kalau kamu nggak bisa bertahan dan hubunganmu sudah terasa melelahkan.
Mencari Bantuan
Kalau rasanya kamu nggak mampu melewatinya sendirian, coba ceritakan pada orang terdekatmu, ataupun para profesional di bidangnya. Kamu juga bisa mendapatkan sesi konseling baik individu maupun couple melalui ibunda.id. Jangan merasa sendirian ya?
Source: Healthline.com
Mayoritas orang berpikir, psikolog anak diperlukan hanya ketika anak mengalami kesulitan belajar, gangguan emosi, ataupun permasalahan perilaku yang s ...
Seseorang yang tumbuh dewasa tanpa figur Ayah seringkali merasakan ada bagian dari dirinya yang hilang. Meskipun Ibu berusaha sangat keras mengambil a ...
Berbeda dengan putus cinta, kehilangan sahabat seringkali menimbulkan kesepian mendalam dan trauma yang sulit sembuh. Selain keluarga, sahabat adalah ...
Silakan verifikasi email '' untuk menggunakan layanan Ibunda.id