...
0
0
Masalah Diri , Masalah Emosi , Perilaku , Trauma

Rekomendasi Terapi Untukmu Yang Punya Trauma

avatar Fatimah Ayu Fernandasari 02 Dec 2024 91 Pembaca
02 Dec 2024 91 Pembaca

Seseorang yang memiliki trauma sangat rentan mengalami kecemasan, depresi, insecure, permasalahan tidur, panic attack, sulit berkonsentrasi, ataupun overthinking. Hal tersebut terjadi karena trauma mempengaruhi pola pikir, perilaku, dan fisik. Berikut adalah bentuk trauma yang perlu seseorang waspadai karena memerlukan proses pulih yang tidak sebentar:


  1. Kekerasan fisik, verbal, seksual, emosional, atau finansial

  2. Pengabaian emosional dan fisik

  3. Menyaksikan pertengkaran atau kekerasan 

  4. Perceraian orang tua

  5. Berpisah dengan orang tersayang

  6. Bencana alam atau pandemi

  7. Terdiagnosa penyakit kronis

  8. Kecelakaan

  9. Pengkhianatan 


BACA JUGA: Ternyata Ini Ciri-Ciri Kamu Mengalami PTSD!


Semakin banyak pengalaman tidak menyenangkan yang dimiliki, maka semakin besar trauma yang butuh untuk dipulihkan. Sehingga, menjadi sebuah keharusan melakukan terapi karena psikolog klinis dapat membantu untuk mengembangkan positive coping, memahami diri lebih baik, menghadapi faktor pemicu trauma tanpa rasa takut berlebihan, dan memproses luka psikologis serta fisik yang muncul sebagai dampak dari trauma.  


Berikut adalah beberapa rekomendasi bentuk terapi yang telah terbukti efektif untuk mengatasi permasalahan trauma:


  1. Hipnoterapi

Hipnoterapi terbukti efektif memulihkan trauma, kecemasan, dan fobia. Selama proses terapi, psikolog akan mengakses memori yang tersimpan dalam bawah sadar, memproses emosi melalui kondisi relaksasi, dan mengubah pikiran negatif menjadi lebih positif


BACA JUGA: Kenapa Harus Memilih Hipnoterapi?


  1. Brainspotting

Terapi terbukti efektif mengatasi trauma dan permasalahan terkait relasi. Keunggulan terapi ini adalah dapat langsung mengakses alam bawah sadar, melepaskan emosi yang terpendam, dan memproses pengalaman traumatis secara mendalam namun tidak bersifat memaksa dan minim rasa sakit emosional


  1. Mindfulness-Based Therapy (MBT)

Terapi terbukti menurunkan tingkat kecemasan, stress, dan tekanan emosional akibat trauma karena psikolog akan membantu menyadari, menerima emosi, serta mengembangkan pola pikir positif, rasional, dan realistis


  1. Cognitive Behavioral Therapy (CBT)

Terapi terbukti dapat mengatasi permasalahan kecemasan, depresi, maupun PTSD. Selama proses terapi, seseorang akan dibantu agar dapat merubah pola pikir negatif dan keyakinan irasional menjadi lebih adaptif dan rasional 


  1. Expressive Writing Therapy

Terapi terbukti mengurangi stress dan emosi negatif yang muncul akibat trauma. Selama proses terapi, psikolog akan membantu untuk melepaskan emosi dan memproses pengalaman traumatis melalui tulisan. Terapi ini sangat direkomendasikan untuk seseorang yang kesulitan untuk mengungkapkan cerita secara verbal 


Tertarik untuk memproses dan memulihkan trauma bersama Psikolog Klinis Ibunda.id? Yuk, daftarkan sesi terapi baik secara online maupun offline dengan klik link: DaftarSesiTerapi


Referensi

  • Early Childhood Learning and Knowledge Center

  • Socal Individual, Family, and Trauma Therapy

  • Trauma Solutions

  • Unika Journal

Kategori : Masalah Diri , Masalah Emosi , Perilaku , Trauma

Masih Mau Baca-Baca Lagi?
Coba Cek Artikel Ini!

Anak & Remaja Ibunda.id dan Eternal Dream Berkomitmen Menghadirkan Game untuk Promosi dan Pencegahan Kesehatan Mental di Indonesia

Jakarta, 13 Desember 2024 – Ibunda.id, platform kesehatan mental terkemuka di Indonesia, dengan bangga mengumumkan kerjasama eksklusif dengan Eternal ...

Keluarga , Masalah Diri , Trauma Mother Wound: Mengenal Luka Inner Child yang Disebabkan Oleh Ibu

Banyak yang memimpikan tumbuh besar dengan keluarga yang bisa menerima anak apa adanya, mencintai tanpa syarat, dan memberikan anak tempat untuk berdi ...

Hubungan Relasi , Masalah Diri , Masalah Emosi , Perilaku Micro Cheating: Deteksi Awal Ancaman Perselingkuhan dalam Hubunganmu

Micro cheating adalah perilaku kecil yang sering dianggap sebagai bentuk keramahan, namun sebenarnya berpotensi merusak kepercayaan dalam hubungan. Wa ...

Komentar ( 0 )

Silakan verifikasi email '' untuk menggunakan layanan Ibunda.id