Pengalaman masa kecil yang tidak menyenangkan bisa menimbulkan luka yang terinternalisasi dalam inner child. Inner child yang terluka ini umumnya terbawa hingga dewasa dan mempengaruhi bagaimana seseorang menjalani kehidupan di masa depan. Namun inner child yang terluka ini tidak berarti terus tersimpan dan tidak dapat disembuhkan. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan reparenting inner child.
Reparenting merupakan salah satu teknik terapi dengan melakukan kembali pengasuhan pada diri saat masa dewasa. Reparenting berarti seseorang mengambil peran orang tua untuk memberikan pengasuhan yang tidak diterimanya saat masa kecil, baik dari kebutuhan fisik maupun emosional.
Reparenting berfokus pada penyembuhan luka yang disebabkan oleh keterikatan yang tidak aman (insecure attachments) dalam pengasuhan masa kecil (Gibson, 2015). Pola keterikatan tidak aman inilah yang dapat menimbulkan inner child yang terluka. Melalui reparenting, orang dewasa dapat memberikan kasih sayang pada dirinya di masa kecil.
Reparenting umumnya banyak dilakukan oleh seseorang yang mengalami pelecehan emosional, fisik, seksual atau mengalami pengabaian emosional dan fisik di masa kecilnya.
Teknik ini dapat dilakukan bersama dengan para profesional seperti psikolog, psikiater atau terapis mental. Namun saat ini lebih banyak dilakukan secara mandiri atau yang disebut dengan self-reparenting.
Self reparenting memungkinkan seseorang untuk belajar menyembuhkan inner child dengan cara-cara yang mudah yang bisa mereka praktikkan.
Reparenting inner child setidaknya melibatkan dua aspek yaitu: mendapatkan kembali kegembiraan masa kecil yang sederhana dan bagaimana cara menghadapi kenangan menyakitkan dengan penuh keberanian.
Baca Juga: Childhood Emotional Neglect, Luka Pengabaian Emosional Masa Kecil
Banyak manfaat yang didapatkan dari melakukan reparenting inner child, diantaranya:
Mendapat pengasuhan yang tidak tepat di masa kecil mungkin membuat kamu terbiasa mendapatkan perilaku yang tidak menyenangkan dan toxic.
Dengan reparenting, kamu bisa belajar untuk mengembangkan pemahaman yang lebih tepat tentang kebutuhan dan emosi sendiri, sehingga tidak menjebakmu dalam hubungan yang tidak sehat.
Masa kecil yang pernah dengan kekerasan biasanya membentuk pola pikir yang cenderung negatif sehingga banyak menyalahkan diri sendiri di masa depan.
Melalui reparenting, akan membantumu untuk meningkatkan pemikiran positif dengan menempatkan diri sebagai orang dewasa yang telah memiliki pandangan yang lebih bijak. Kamu belajar menyesuaikan diri dengan kebutuhan dan menjauhkan diri dari pola pikir yang tidak sehat.
Salah satu pengalaman menyakitkan yang membekas dari masa kecil adalah mendapatkan tuntutan dan tekanan yang keras. Keluarga biasanya melihat kita pada posisi yang tidak pernah puas sehingga membuat kita melihat diri sendiri tidak berharga.
Dengan reparenting, kamu dapat memberikan pengertian bahwa hal-hal yang belum bisa kamu lakukan adalah hal yang wajar. Kamu belajar memperlakukan diri sendiri dengan penuh kasih sayang, sehingga membangun kepercayaan diri dan penerimaan diri yang lebih besar.
Saat mendapatkan perlakuan yang tidak menyenangkan di masa kecil, kamu mungkin dapat memiliki luka emosional yang tidak disadari terbawa hingga dewasa dan mempengaruhi kehidupanmu. Luka tersebut dapat kamu sembuhkan dengan melakukan reparenting melalui pemberian kasih sayang, afirmasi dan pengakuan yang tidak kamu terima di masa kecil.
Pengalaman menyakitkan di masa kecil mungkin tidak sedikit kamu dapatkan, dirimu di masa lalu mungkin kesulitan untuk memahami dan menyelesaikannya. Namun dengan reparenting kamu dapat menyampaikan terima kasih kepada diri sendiri yang telah melewati kesulitan di usia yang muda. Sehingga kamu dapat tumbuh menjadi seseorang yang lebih resilien dan mudah beradaptasi.
Dengan mengasuh kembali diri kecil, kamu menyadari kebutuhan dan perilaku apa saja yang seharusnya kamu berikan pada anakmu kelak. Secara tidak langsung kamu belajar untuk berlatih menjadi orang tua atau pengasuh yang baik sehingga kamu bisa memutus siklus luka batin yang kerap terjadi terus menerus karena kurangnya kesiapan sebagai orang tua.
Baca Juga: Childhood Trauma, Trauma Masa Kecil yang Bertumbuh Sampai Dewasa
Beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk melakukan reparenting Inner child yang mudah diantaranya:
Berikan afirmasi positif kepada dirimu di masa kecil. Bayangkan saat diri kecilmu berada di situasi yang paling membekas di ingatan dan katakanlah hal-hal yang ingin kamu dengar pada saat itu. Misalnya: “Kamu tidak sendirian, ada yang mendukungmu”, “Gapapa kalau kamu gagal, ada kesempatan lain”, “Nangis saja, kamu berhak menangis kapanpun”.
Beri apresiasi pada diri sendiri atas hal kecil apapun yang bisa kamu raih dan lakukan. Dirimu di masa kecil mungkin kurang mendapat pengakuan, maka sekarang kamu bisa selalu mengakui sekecil apapun hal yang telah kamu lakukan.
Menulis surat untukmu di masa kecil. Tuliskan dan sampaikan hal apapun yang ingin kamu ungkapkan kepada dirimu di masa kecil. Kamu bisa menyampaikan hal-hal yang telah kamu lewati hingga sampai pada posisi sekarang atau mengungkapkan hal yang dulu tidak bisa kamu ungkapkan.
Memenuhi keinginan atau kebutuhan masa kecilmu. Masa kecilmu mungkin penuh dengan keinginan dan kebutuhan yang tidak bisa kamu dapatkan seutuhnya. Kamu bisa mulai memenuhi hal-hal itu sekarang sebagai pelepasan atas apa yang dulu tidak kamu dapatkan.
Menyadari apa saja hal yang melukai dan menyakitimu di masa kecil. Belajar untuk menangani dan menenangkan diri sendiri dengan sehat agar ketika kamu berada di kondisi yang sama, kamu bisa melewatinya dengan baik.
Baca Juga: Parentification: Paksaan Dewasa Sedari Kecil
Reparenting mungkin tidak berhasil hanya dalam waktu yang singkat, selama kamu konsisten untuk memberikan upaya yang menyembuhkan inner child yang terluka, kamu pasti bisa benar-benar sembuh darinya.
Jika kamu kesulitan untuk melakukan reparenting inner child secara mandiri, kamu bisa mencoba untuk mendatangi profesional dengan konseling bersama psikolog di Ibunda.id. Selain itu, kamu juga bisa belajar dalam kelas pengembangan diri online di Insightme.id yaitu “Bebaskan Trauma Inner Child yang Terluka” bersama dr. Jiemi Ardian, Sp.Kj.
Hubungi kami untuk info selengkapnya!
Referensi:
Pengalaman masa kecil yang tidak menyenangkan bisa menimbulkan luka yang terinternalisasi dalam inner child. Inner child yang terluka ini umumnya terb ...
Belakangan ini banyak pembahasan mengenai inner child, sebenarnya apa sih inner child itu? Apa benar setiap orang memiliki inner child yang terus terh ...
Pembahasan tentang Cyberbullying belakangan ini seringkali muncul lantaran masifnya perkembangan dunia teknologi khususnya media sosial.Tapi sebenarny ...
Silakan verifikasi email '' untuk menggunakan layanan Ibunda.id