Gaslighting merupakan pola perilaku manipulatif yang umumnya terjadi dalam satu hubungan toxic. Sementara itu, beberapa orang mungkin secara tidak sadar melakukan Self-gaslighting terhadap diri sendiri. Hal ini sering kali juga terjadi bagi para penderita depresi yang kerap merasa bersalah dan menyalahkan diri sehingga berdampak pada memburuknya kondisi depresi.
Jika gaslighting berarti perilaku manipulatif yang dilakukan seseorang terhadap orang lain, maka self gaslighting merupakan tindakan manipulatif terhadap diri sendiri. Self-gaslighting adalah perilaku meragukan atau menyalahkan diri sendiri dengan menganggap diri sendiri bertanggung jawab atas situasi yang bukan kesalahannya.
Self-gaslighting ditandai dengan mempertanyakan realitas tentang suatu hal yang digeneralisasikan dengan mempertanyakan segala sesuatu tentang dirinya sendiri. Orang dengan Self-gaslighting tidak hanya menunjukkan tingginya tingkat kritik terhadap diri sendiri, tetapi juga menunjukkan rendahnya tingkat harga diri yang dimiliki.
Kebiasaan melakukan self-talk negatif juga dapat menyebabkan perasaan marah pada diri sendiri yang mengarahkan pada perilaku self-gaslighting. Seseorang yang tumbuh di keluarga toxic atau memiliki pengalaman traumatis umumnya cenderung melakukan self-gaslighting.
Self gaslighting dinilai menjadi mekanisme pertahanan yang tepat untuk menghindari konflik dengan orang yang merugikan. Para korban gaslighting juga cenderung akan melakukan self-gaslighting karena pengalaman dipaksa untuk meragukan realitas dan kenyataan yang terjadi.
Terlebih, stigma masyarakat tentang reaksi akan trauma dan pelecehan seringkali masih dianggap berlebihan sehingga membuat para korban mulai tidak mempercayai diri sendiri.
Baca Juga: 7 Tipuan Depresi yang Menghambat Kita Bertumbuh
Salah satu gejala umum bagi penderita depresi adalah adanya perasaan sedih yang berkepanjangan termasuk menyalahkan diri sendiri, mengkritik diri dan merasa bersalah. Lebih lanjut, hal ini dapat mengarah pada perilaku self-gaslighting terhadap diri sendiri.
Beberapa tanda self-gaslighting pada penderita depresi, diantaranya:
Merasa bahwa diri sendiri kurang berusaha keras untuk mengatasi depresi
Memaksakan diri untuk selalu bersikap dan berpikiran positif
Merasa bahwa diri sendiri cukup baik-baik saja untuk dikatakan sakit atau untuk ditolong
Menyalahkan diri sendiri karena melepaskan hal-hal dan kebiasaan baik
Merasa bahwa diri sendiri pantas mendapatkan perilaku atau peristiwa tidak menyenangkan
Mengabaikan apa yang dirasakan dan merasa bahwa ada orang lain yang kondisinya lebih buruk
Merasa bersalah karena terlalu lama beristirahat
Merasa bersalah karena tidak mampu melakukan hal-hal kecil
Baca Juga: Jika Dibiarkan Tak Terobati, Otak Bisa Rusak Karena Depresi
Self gaslighting yang terus menerus dilakukan akan membawa banyak dampak negatif dan mengarah pada memburuknya gejala depresi atau pada timbulnya masalah kesehatan mental lain. Oleh karena itu, penting untuk mulai berlatih berhenti melakukan self-gaslighting.
Beberapa cara yang bisa dilakukan untuk berhenti self-gaslighting, yaitu:
Belajar menyayangi dan mengasihi diri sendiri. Cobalah untuk mulai menghargai dan mengapresiasi hal-hal kecil yang telah dilakukan diri sendiri. Beri waktu untuk lebih dekat dengan diri sendiri dan mulai memprioritaskan kesehatan diri.
Tidak menyangkal dan terima apa yang sedang dirasakan sepenuhnya tanpa penghakiman. Biarkan apa yang kamu rasakan muncul tanpa perlu mengabaikan atau menyampingkannya. Perasaan atau emosi yang terus disangkal hanya akan terus menumpuk dan bisa meledak di kemudian hari dengan lebih parah.
Berusaha untuk percaya pada kebenaran akan kejadian yang dialami sebagai bentuk validasi diri. Pihak pertama yang harus mempercayai suatu hal yang dialami adalah diri sendiri. Setiap perasaan yang dirasakan akibat suatu kejadian adalah benar dan valid, tidak seperti pikiran yang belum tentu benar.
Alihkan fokus pada hal lain ketika mulai melakukan self-gaslighting. Coba posisikan diri sebagai orang lain yang menerima gaslighting, orang tersebut pasti akan merasa sedih dan terpuruk, maka jangan biarkan diri sendiri merasakan hal tersebut.
Berlatih mindfulness untuk sadar sepenuhnya dan melihat alasan di balik self-gaslighting. Cobalah berlatih memusatkan perhatian seperti dengan meditasi, yoga atau latihan pernafasan.
Kelilingi diri dengan orang yang suportif. Jangan biarkan diri sendiri menjadi korban dari gaslighting orang lain dan cobalah tinggalkan orang yang hanya merugikan. Bangun lingkungan yang sehat dan suportif agar diri sendiri selalu mendapatkan masukan dan dukungan yang baik.
Baca Juga: Bagian Paling Menyakitkan Dalam Perjuangan Pulih dari Depresi
Jika kesulitan untuk melakukan cara-cara diatas, kamu bisa pertimbangkan untuk bertemu dengan para profesional. Ibunda.id menyediakan konseling bersama psikolog profesional yang akan membantu kamu untuk berproses menyelesaikan masalah yang ada dalam diri.
Kamu juga bisa belajar secara mandiri dengan mengikuti kelas pengembangan diri bersama dr. Jiemi Ardian, Sp.Kj dalam kelas “Saatnya Bangkit dari Depresi” di Insightme. Kelas ini dapat kamu akses menggunakan kapanpun dan dimanapun.
Hubungi kami untuk info selengkapnya!
Banyak yang memimpikan tumbuh besar dengan keluarga yang bisa menerima anak apa adanya, mencintai tanpa syarat, dan memberikan anak tempat untuk berdi ...
Micro cheating adalah perilaku kecil yang sering dianggap sebagai bentuk keramahan, namun sebenarnya berpotensi merusak kepercayaan dalam hubungan. Wa ...
Mental Health Check-Up (MHCU) itu cocok untuk kamu yang akhir-akhir ini sering mengalami stress, overthinking, cemas akan masa depan, dan sulit mengel ...
Silakan verifikasi email '' untuk menggunakan layanan Ibunda.id