Namanya manusia, pasti pernah melakukan kesalahan. Bahkan pepatah bilang, manusia adalah gudangnya kesalahan. Tapi, apa berbuat kesalahan ini lantas kita boleh terus menyalahkan diri sendiri? Ya kalau setiap merasa salah tapi terus nyalahin diri sendiri, bukannya kita sendiri yang capek?
Sebuah penelitian di Universitas Exeter dan Oxford menyebutkan, self blaming atau sering menyalahkan diri sendiri itu bisa berpengaruh sama berkurangnya sistem kekebalan tubuh lho. Selain itu, kritik diri yang berlebihan juga ternyata tergolong dalam kekerasan emosional pada diri kita sendiri.
Terus, harus gimana dong? Merasa ‘nggak enak’ sama orang lain dan akhirnya memusatkan kesalahan hanya di diri sendiri memang nggak bagus, tapi tentu bukan hal mudah untuk bisa menghilangkan perasaan ini. Nah, psikolog Kantiana Taslim, M.Psi dari Personal Growth punya beberapa tips yang bisa dilakukan untuk membantu mengurangi keinginan untuk terus-terusan mengkritik diri sendiri. Simak tipsnya di bawah ini yaa.
Apresiasi Pencapaian Kamu, Sekecil Apa pun
Perilaku sering menyalahkan diri merupakan salah satu hal yang menjadi kriteria bahwa kamu memiliki rasa keyakinan diri (self-esteem) yang kurang baik. Kamu kurang dapat melihat berbagai kelebihan yang ada dalam dirimu, hal-hal positif yang dapat kamu lakukan, sehingga kamu seringkali berfokus pada kelemahan dan kesalahan yang ada. Hal tersebut menjadikan kamu lebih rentan untuk melakukan self-blame karena kamu merasa bahwa dirimu tidak cukup baik. Coba deh, berfokuslah pada hal-hal baik yang ada, belajar untuk lebih banyak mengapresiasi dengan hal baik yang kamu punya, sekecil apa pun itu.
Ubah Cara Pandang
Self-blame merupakan hal yang berhubungan erat dengan aspek kognitif. Tindakan menyalahkan diri adalah suatu hal yang prosesnya terjadi di pikiran kita. Misalnya, kita berpikir “ah ini pasti karena aku, makanya dia jadi begini.. jadi begitu..”.
BACA JUGA: Sering Overthinking? Ini Penyebabnya
Pikiran negatif yang terbentuk secara otomatis tersebut, membuat kita tidak dapat melihat sudut pandang lain dari situasi yang ada. Padahal, ada banyak kok berbagai alternatif sudut pandang dari situasi yang ada, termasuk sudut pandang positif yang tidak terpikirkan sebelumnya.
Untuk merubah mindset memang tidak mudah. Namun, hal tersebut dapat dilatih. Misalnya, daripada berpikir “pasti ini gara- gara aku”, kamu dapat mencoba berpikir, “banyak faktor yang juga dapat mempengaruhi situasi ini, yaitu A, B, C, dan D”, jadi, kesalahan terjadi bukan sepenuhnya karena kamu, tetapi juga karena gabungan berbagai faktor lain.
Terima Diri Kamu, Apa Adanya
Dengan berlatih untuk menerima dirimu, fokus pada kelebihan dan hal-hal baik yang dapat kamu lakukan, maka kamu dapat lebih mudah untuk mencintai diri sendiri. Kamu akan menyadari bahwa dirimu tidak sempurna (ya memang faktanya nggak ada manusia di dunia ini yang 100% sempurna), sehingga kamu tau kalau berbuat salah adalah wajar. Yang terpenting adalah tentang bagaimana kamu dapat bangkit dan memperbaikinya, bukan hanya fokus pada kesalahannya saja.
Cari Sudut Pandang yang Lebih Objektif
Untuk lebih meminimalisir pikiran menyalahkan diri yang timbul, kamu dapat mencari sudut pandang yang objektif terhadap situasi yang ada dari lingkungan terdekatmu. Dengan meminta pendapat dari orang lain yang kamu percaya, kamu dapat melihat perspektif lain yang berbeda dan tidak terpikirkan olehmu. Kamu pun akan dapat berpikir dengan lebih tenang dengan mempertimbangkan berbagai faktor lain yang ada.
Fokuslah Pada Solusi, Bukan Kesalahannya
Hal penting lainnya yang perlu kamu ketahui adalah, menyalahkan diri tidak akan menyelesaikan masalah. Oleh karena itu, ambil waktu sejenak, tarik napas dalam, dan tenangkan dirimu. Tanyakan apakah hal yang terjadi merupakan situasi yang dapat kamu kontrol, atau ubah? Jika tidak, try to let go. Tidak semua hal yang terjadi di bawah kuasa kita. Jika dapat diubah, pikirkan alternatif penyelesaian yang dapat membantu memperbaiki hal tersebut.
Nah, itulah beberapa hal yang bisa kamu lakukan untuk membantu kamu berhenti self blaming. Tapi perlu diingat ya, nggak boleh menyalahkan diri sendiri bukan berarti boleh untuk menyalahkan kondisi atau bahkan orang di sekitar kamu tentang masalah yang terjadi. Intinya, yang terpenting dari setiap kesalahan atau masalah yang terjadi adalah bagaimana jalan keluarnya, dan langkah apa yang bisa ditempuh biar kesalahan yang sama nggak terulang. Setuju?
Mayoritas orang berpikir, psikolog anak diperlukan hanya ketika anak mengalami kesulitan belajar, gangguan emosi, ataupun permasalahan perilaku yang s ...
Seseorang yang tumbuh dewasa tanpa figur Ayah seringkali merasakan ada bagian dari dirinya yang hilang. Meskipun Ibu berusaha sangat keras mengambil a ...
Berbeda dengan putus cinta, kehilangan sahabat seringkali menimbulkan kesepian mendalam dan trauma yang sulit sembuh. Selain keluarga, sahabat adalah ...
Silakan verifikasi email '' untuk menggunakan layanan Ibunda.id