Saat beranjak dewasa, sebagian besar orang akan mengalami berbagai tuntutan. Misalnya menyelesaikan kuliah atau bekerja. Dalam menghadapi berbagai kesulitan saat menjalankan tugas tersebut sebagian besar orang berpikir bahwa dukungan yang mereka butuhkan adalah teman berbagi cerita.
Namun faktanya hal tersebut tidaklah cukup. Saat beranjak dewasa. justru beberapa bentuk dukungan inilah yang kita butuhkan.
Instrumental Support
Pertama, dukungan berupa barang atau tenaga. Seperti biaya untuk melanjutkan pendidikan. Saat menghadapi tuntutan menjadi orang dewasa, kebutuhan paling dasar yang masih kita butuhkan adalah bantuan secara finansial.
Sekalipun telah bekerja, terkadang kita masih membutuhkan bantuan dana besar. Misalnya untuk mulai mengembangkan bisnis. Kurangnya dukungan ini dari orang sekitar tentu akan menghambat pertumbuhan kita sebagai orang dewasa.
Oleh sebab itu, dukungan dari segi instrumental ini menjadi salah satu faktor krusial saat kita dewasa.
BACA JUGA: Post Graduation Blues: Rasa Putus Asa Usai Kelulusan
Social Network Support
Kedua, dukungan berupa social network. Social network disini dapat berbentuk seperti kelompok belajar, organisasi, maupun komunitas-komunitas yang sesuai dengan minat atau pengalaman yang sama dengan kita.
Kita perlu mencari dukungan ini untuk membantu kita dalam mengembangkan pengetahuan dan kemampuan diri, terlebih agar kita tetap dapat mengikuti perkembangan terkini permasalahan yang kita soroti.
Selain itu, hal ini juga berfungsi supaya kita terhubung dengan orang lain agar tidak merasa sendirian, kesepian, dan terisolasi dari orang lain.
Informational Support
Terakhir, yakni dukungan berupa nasihat, pengetahuan, maupun masukan tentang apa yang benar salah atau baik buruk yang kita lakukan.
Beranjak dewasa hal terpenting yang kita butuhkan adalah seorang mentor atau figur yang mampu memberikan arahan maupun evaluasi terhadap apa yang kita lakukan.
Dukungan ini kita butuhkan agar langkah dan keputusan apapun yang kita ambil tidak salah atau justru berbalik merugikan kita kedepannya.
BACA JUGA: Fase-fase yang Serba Cemas dalam Quarter Life Crisis
Dari ketiga dukungan tersebut, seringkali dukungan utama yang kita butuhkan adalah dukungan ketiga, yakni mentor dalam menjalani kehidupan dewasa. Namun sayangnya, hal ini justru yang sangat sulit kita dapatkan.
Entah karena kita mulai memiliki cara pandang yang berbeda dari orang sekitar atau tidak ada yang dapat kita jadikan teman untuk berbagi dan memberikan masukan yang berarti.
Namun, sebetulnya kamu tidak perlu risau. Sebab kamu bisa mendapatkan masukan atau nasihat ini dari buku, webinar, atau kelas kelas pengembangan diri lainnya.
Salah satunya adalah kelas online di Insight Me yang berjudul “Quarter Life Happy”. Kelas ini cocok untuk kamu yang sedang bingung cara menata atau menjalani hidup saat mulai memasuki usia 20 tahunan.
Dalam kelas ini kamu bisa mendapatkan beberapa hal ini:
Cara untuk mengenali dan membedah masalah yang ada dalam diri
Langkah-langkah membuat tujuan hidup
Mengenal lebih dalam tentang Quarter Life Crisis
Langkah untuk mempersiapkan diri mencapai tujuan
Tips menghadapi tantangan di usia 20-an
Kamu juga bisa bertanya tentang masalahmu kepada psikolog yang mengisi kelas ini. Jika kamu butuh, dapatkan aksesnya melalui website insightme.id ya!
Referensi:
Ko HC, Wang LL, Xu YT. Understanding the different types of social support offered by audience to A-list diary-like and informative bloggers. Cyberpsychol Behav Soc Netw. 2013 Mar;16(3):194-9.
Pengalaman traumatis atau luka emosional akan memicu otak menyembunyikan memori menyakitkan dan emosi di alam bawah sadar untuk menghindari trigger da ...
Mayoritas orang beranggapan menjaga kesehatan cukup dengan medical check-up, namun sering lupa bahwa kesehatan mental juga membutuhkan perhatian seriu ...
International Labour Organization (ILO) merilis data bahwa 63% pekerja di Indonesia mengalami permasalahan kesehatan mental berupa stress, burnout, ke ...
Silakan verifikasi email '' untuk menggunakan layanan Ibunda.id