Burnout adalah kondisi yang sering bikin salah paham karena seringkali dianggap sebagai kelelahan biasa.
"Ah paling capek biasa, besok juga nggak"
"Ah paling lagi stuck aja, besok pasti ada ide lagi"
Dan kondisi itu pun ternyata berlangsung lama sampai-sampai mengikis produktivitas kerja. Padahal, kalau capek biasa masa sih bisa sampai selama itu?
Supaya jelas, yuk kita bahas 'apa sih burnout itu?"
Burnout adalah kondisi di mana kamu merasa capek fisik, emosional, dan juga mental yang penyebabnya datang dari stress yang berkepanjangan.
Stress berkepanjangan ini adalah tumpukan dari banyaknya rasa capek fisik, mental, dan emosional yang sering kamu abaikan.
Ketika tumpukan rasa capek dan emosi itu semakin menggunung, kamu akan merasakan kewalahan dan mulai kehilangan semangat, yang dalam hal ini erat kaitannya dengan peran kamu di tempat kerja.
Banyak dari kita yang seringkali merasa malas bangun untuk berangkat kerja. Namun, tidak semua bentuk malas kerja adalah tanda burnout.
Faktanya, tanda-tanda burnout justru jarang disadari karena kurangnya kepekaan kita terhadap kondisi yang kita alami.
Agar lebih aware, berikut tanda-tanda burnout pada fisik:
Kehilangan energi sepanjang waktu
Kekebalan tubuh berkurang atau sering sakit
Kerap sakit kepala atau nyeri otot
Perubahaan kebiasaan makan atau tidur
Sedangkan dari segi emosional, tanda-tanda burnout bisa terlihat dari hal ini:
Sering meragukan kemampuan diri
Merasa sendirian
Kehilangan motivasi
Sering berpikiran negatif
Menurunnya kepuasan terhadap pencapaian
Tak hanya itu, tanda-tanda burnout juga bisa kita lihat dari perilaku yang sering muncul seperti di bawah ini:
Menarik diri dari tanggungjawab
Mengisolasi diri dari lingkungan
Sering menunda-nunda pekerjaan
Membutuhkan waktu lama untuk menyelesaikan pekerjaan
Rasa malas kerja sangat besar hingga memilih untuk absen
Seseorang yang overworked cenderung memiliki kemungkinan burnout lebih besar daripada mereka yang tidak.
Selain itu, kurangnya apresiasi dari rekan kerja atau atasan juga memiliki kontribusi terhadap munculnya burnout pada seseorang.
Meskipun begitu, ada hal lain yang juga turut serta menjadi penyebab kondisi burnout seperti gaya hidup dan juga kepribadian.
Bahkan, pilihan kegiatan di waktu luang atau libur kerja, hingga cara pandang seseorang terhadap dunia juga memiliki peran yang sama besarnya dalam kemunculan burnout ini.
Ada tiga langkah yang bisa kamu lakukan untuk mengatasi kondisi burnout. Langkah tersebut adalah strategi tiga R yaitu:
Recognize, yaitu dengan mengenali tanda-tanda kemunculan burnout baik dari segi fisik, emosional, maupun perilaku
Reverse, yaitu dengan perlahan memperbaiki tanda-tanda burnout yang mulai bermunculan
Resilience, yaitu dengan membangun ketahanan diri yang bisa kamu capai dengan menjaga kesehatan fisik dan kesehatan mental.
Upaya menghindarkan ataupun mengeluarkan diri dari kondisi burnout pastinya melelahkan. Perjalanan menuju kebebasan dari burnout juga mungkin saja akan panjang dan banyak rintangan.
Jika kamu merasa hal ini terlalu sulit untuk kamu lalui sendiri, selalu ada pilihan untuk mencari bantuan. Karena terkadang, berjalan sendirian tanpa ada uluran tangan juga melelahkan.
Jika kamu butuh teman untuk berjuang, Ibunda.id selalu siap untuk menemani. Bersama dengan psikolog profesional yang selalu bersedia memberikan kamu petunjuk arah sembari menemani kamu bercerita di sepanjang perjalanan.
Yuk, kita buat janji temu di sini!
Selamat berjumpa!
Referensi: helpguide.org/articles/stress/burnout-prevention-and-recovery
Mayoritas orang berpikir, psikolog anak diperlukan hanya ketika anak mengalami kesulitan belajar, gangguan emosi, ataupun permasalahan perilaku yang s ...
Seseorang yang tumbuh dewasa tanpa figur Ayah seringkali merasakan ada bagian dari dirinya yang hilang. Meskipun Ibu berusaha sangat keras mengambil a ...
Berbeda dengan putus cinta, kehilangan sahabat seringkali menimbulkan kesepian mendalam dan trauma yang sulit sembuh. Selain keluarga, sahabat adalah ...
Silakan verifikasi email '' untuk menggunakan layanan Ibunda.id