Kamu mungkin pernah mendengar istilah toxic person atau orang yang memiliki sifat beracun dan merugikan orang lain. Sering kali berhubungan dengan orang toxic banyak menyerap energi dalam dari kita dan membuat kita menjadi tidak berdaya. Namun bagaimana jika keluarga justru menjadi orang yang toxic? Lalu bagaimana cara menghadapi toxic family yang tinggal bersama kita?
Toxic family merupakan keluarga yang di mana interaksi di dalamnya memiliki sifat “racun” karena memperlakukan anggotanya dengan cara yang buruk dan merugikan.
Keluarga toxic tercermin dari pola perilaku yang cenderung negatif, tidak sehat, dan kasar yang mengganggu kesejahteraan para anggotanya.
Umumnya, toxic family berasal dari pola asuh yang tidak konsisten, tidak responsif, atau terlalu kritis terhadap perilaku satu sama lain.
Terdapat beberapa tanda umum dari keluarga toxic, seperti:
Menuduh orang lain melakukan hal-hal yang tidak benar
Tidak bertanggung jawab atas tindakan mereka sendiri
Memanipulasi orang lain dan membuatnya merasa bersalah
Menyalahkan orang lain dan tidak meminta maaf atas tindakan mereka
Tidak memperdulikan pikiran, perasaan dan kebutuhan orang lain
Sering mengkritik, menindas dan meremehkan orang lain
Sering berbohong dan menipu untuk mendapatkan apa yang diinginkan
Tidak bisa mengontrol emosi dan sering melampiaskannya secara kasar pada orang lain
Memegang kendali yang kuat dan mengancam orang lain hingga ketakutan
Tidak merasa puas dan tidak peduli pada pencapaian orang lain
Baca Juga: Tips Hidup Serumah Sama Orang Tua, Meski Banyak Nggak Cocoknya
Ketika kamu tumbuh atau dibesarkan di keluarga yang toxic perlahan ada banyak dampak negatif yang masuk dan terinternalisasi di dalam diri. Tidak sedikit dari mereka yang tumbuh dalam keluarga ini cenderung memiliki beberapa permasalah psikologis, seperti:
Memiliki perasaan rendah diri, malu dan merasa tidak berharga
Tidak mampu mengelola dan mengekspresikan emosi dengan tepat
Menimbulkan masalah kesehatan mental atau gangguan kepribadian
Munculnya perilaku agresif atau gangguan perilaku lainnya
Kesulitan beradaptasi dan cenderung menarik diri dari sosial
Memiliki masalah kepercayaan dan sulit membangun hubungan yang sehat
Menjadi seseorang yang dependen atau people pleaser
Menjadi orang tua yang toxic di masa depan
Baca Juga: Beberapa Alasan Seseorang Masih Bertahan di Hubungan yang Toxic
Jika bertemu dengan orang toxic di sekolah atau tempat kerja, tentu kamu bisa menghindari dengan pindah atau tidak berhubungan dengan orang tersebut. Namun jika terdapat anggota keluarga yang toxic dan kamu belum bisa berpindah tempat tinggal, maka kamu bisa melakukan beberapa cara berikut ini untuk menghadapinya:
Coba bangun pembicaraan dan sampaikan keberatan satu sama lain, sampaikan juga batasan terhadap perilaku yang dapat diterima dan yang tidak. Katakan apa yang diharapkan dari tiap orang dan cobalah untuk tegas dalam batasan tersebut. Meskipun sulit untuk membuat orang toxic untuk mematuhi batasan, tapi perlahan batasan ini dapat sedikit demi sedikit mengurangi perilaku toxic mereka.
Ketika kamu bergantung pada anggota lain, mereka cenderung akan menetapkan aturan yang akan mengendalikanmu. Karena itu, cobalah untuk mandiri dan independen dengan tidak mengharapkan anggota keluarga selalu mendukungmu, karena hal ini dapat dimanfaatkan untuk membuatmu selalu tunduk pada aturan mereka. Kamu bisa mencoba untuk menyibukkan diri dengan belajar atau melakukan pekerjaan di luar rumah.
Cobalah untuk membatasi kontak dengan tidak terlibat dalam interaksi apapun yang berhubungan dengan mereka yang toxic. Hindari pembicaraan yang provokatif atau melakukan hal-hal yang keterlaluan dengan mereka. Hindari juga memberikan cerita kepada mereka yang tidak dapat dipercaya karena mereka dapat merugikanmu. Hal ini hanya akan memperburuk suasana dan membuatmu semakin dipojokkan.
Baca Juga: Berbagai Bentuk Kekecewaan yang Anak Sembunyikan dari Orang Tuanya
Salah satu cara untuk menyembuhkan luka yang ditimbulkan oleh keluarga toxic adalah dengan mencari support system dan mengelilingi diri dengan orang-orang yang suportif dan benar-benar peduli padamu. Hal ini akan membantumu untuk mendapatkan kasih sayang tanpa syarat dan meningkatkan harga dirimu yang terluka karena keluarga yang toxic
Jika kamu sudah mencoba berbagai cara namun tidak kunjung berhasil dan justru membuatmu semakin terluka dan terganggu, kamu bisa mulai luangkan waktu untuk mencari bantuan profesional. Kamu bisa mencurahkan apa yang selama ini kamu rasakan sehingga kamu bisa menangani situasi ini dan memutuskan solusi terbaik dengan lebih tenang.
Kamu bisa menceritakan apa yang kamu alami dengan melakukan konseling bersama psikolog profesional di Ibunda.id. Tidak hanya itu, kamu juga bisa belajar dari profesional dengan mengikuti kegiatan pengembangan diri dari Insight Me yaitu: “Workshop Series: Memahami dan Memulihkan Luka dalam Keluarga” bersama Hertha Christabelle Hambalie, M.Psi., Psikolog.
Disini, kamu akan belajar bagaimana melepaskan beban emosi yang selama ini kamu tahan karena perilaku keluarga yang toxic dan mengetahui cara membangun interaksi yang lebih sehat di keluarga.
Segera hubungi kami untuk info selengkapnya!
Psychology Today
Regain us
Psycom
Parenting For Brain
Setiap pengalaman traumatis masa kecil dapat menciptakan luka inner child yang bertahan hingga seseorang dewasa. Tanda awalnya adalah seseorang akan s ...
Bertemu dan berkumpul bersama keluarga besar memang sudah menjadi tradisi lebaran di Indonesia. Mengunjungi satu sama lain untuk bersilaturahmi dan me ...
Kamu mungkin pernah mendengar istilah toxic person atau orang yang memiliki sifat beracun dan merugikan orang lain. Sering kali berhubungan dengan or ...
Silakan verifikasi email '' untuk menggunakan layanan Ibunda.id