International Labour Organization (ILO) merilis data bahwa 63% pekerja di Indonesia mengalami permasalahan kesehatan mental berupa stress, burnout, ketidaknyamanan emosional, dan kecemasan. Selaras dengan laporan yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan Indonesia (2020) yang menyebut adanya peningkatan kecemasan karena tekanan hidup sehari-hari yang mempengaruhi kesehatan mental pekerja di Indonesia.
Secara spesifik, ada beberapa alasan yang membuat pekerja rentan untuk untuk mengalami kecemasan:
Tidak ada keseimbangan waktu antara bekerja dan beristirahat
Sering melakukan pekerjaan yang membutuhkan fokus dan konsentrasi tinggi ditambah dengan deadline yang ketat
Tidak adanya kejelasan tentang pengembangan dan jenjang karir
Normalisasi bullying dan terjadinya konflik di tempat kerja
Kelelahan fisik dan emosional akibat tekanan dan banyak beban kerja
Kompensasi yang tidak sesuai dengan ekspektasi dan beban kerja
Tidak adanya sistem yang adil terkait pemberian penghargaan dan sanksi
Kekhawatiran akan adanya pemutusan hubungan kerja sepihak oleh perusahaan
BACA JUGA: 5 Hal yang Memperburuk Rasa Cemasmu
Alhasil, pekerja rentan untuk mengalami work anxiety atau perasaan cemas yang muncul akibat beban kerja, lingkungan kerja, dan ekspektasi yang seringkali memicu perasaan terjebak dalam situasi dan kebingungan antara memilih untuk terus atau resign. Tanda-tanda yang bisa diamati ketika pekerja mengalami work anxiety adalah:
Kesulitan mengatur prioritas
Sengaja menghindari situasi yang memicu stress
Menunda-nunda mengerjakan pekerjaan
Produktivitas dan motivasi kerja menurun
Muncul keringat dingin, sakit kepala, dan jantung berdebar ketika melihat tugas
Sering meminta izin sakit dan cuti
Enggan untuk berinteraksi dan mengakrabkan diri dengan rekan kerja
Sulit untuk fokus dan berkonsentrasi sehingga membutuhkan penjelasan berulang kali dari rekan kerja atau atasan
Pola tidur terganggu
Muncul ketegangan otot dan nyeri fisik yang tidak kunjung sembuh
BACA JUGA: Penyebab dari Menunda Pekerjaan
Dalam situasi penuh tekanan, alhasil banyak pekerja yang memilih untuk mempraktikan bare minimum. Kondisi dimana pekerja hanya melakukan pekerjaan, tanpa berusaha untuk mencapai lebih dari standar yang diberikan. Cara ini sering dipilih sebagai solusi untuk bertahan hidup dalam lingkungan pekerjaan yang penuh tekanan.
Namun, bare minimum bukanlah sebuah solusi jangka panjang dari work anxiety. Seseorang perlu memahami akar permasalahan yang memunculkan work anxiety dan menerapkan emotional focused coping dengan mengikuti Kelas Online: Manajemen Stress di Tempat Kerja bersama Psikolog Pritta Tyas, M.Psi., Psikolog
Klik link disini ya, untuk akses kelasmu!
Referensi
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Very Well Mind
Mayoritas orang berpikir, psikolog anak diperlukan hanya ketika anak mengalami kesulitan belajar, gangguan emosi, ataupun permasalahan perilaku yang s ...
Seseorang yang tumbuh dewasa tanpa figur Ayah seringkali merasakan ada bagian dari dirinya yang hilang. Meskipun Ibu berusaha sangat keras mengambil a ...
Berbeda dengan putus cinta, kehilangan sahabat seringkali menimbulkan kesepian mendalam dan trauma yang sulit sembuh. Selain keluarga, sahabat adalah ...
Silakan verifikasi email '' untuk menggunakan layanan Ibunda.id