Memahami karakter, tujuan dan visi misi pasangan
Sebelum memasuki dunia pernikahan, ada baiknya kedua pasangan saling memahami karakter berupa sifat, kebiasaan, cara melewati masalah, serta visi misi satu sama lain. Visi disini bisa berupa tujuan pernikahan keluarga dibentuk. Misalnya untuk memiliki 2 anak dan bertempat tinggal sederhana ataupun sekadar visi menyatukan kedua belah pihak dalam ikatan komitmen.
Sementara untuk misi berarti cara apa saja yang bisa diusahakan bersama demi membangun hubungan tersebut. Isinya bisa bagaimana pembagian tugas dan peran satu sama lain, atau perjanjian-perjanjian tertentu diawal hubungan.
Berbenah dan bersiap secara fisik, mental (emosi dan pikiran) dan finansial
Selain saling memahami, dalam diri kita sendiri juga perlu menyiapkan diri secara fisik, mental yaitu emosi dan pikiran, serta finansial. Poin-poin ini penting dan baiknya nggak ada yang diabaikan.
Memang nggak pernah ada patokan standar “terbaik” seorang pasangan. Namun ada satu pertanyaan besar yang perlu kita tanyakan pada diri sendiri
“Apakah aku mau menerima dia yang seperti ini untuk 5, 20, hingga 50 tahun ke depan?”
Cara menentukan kriteria yang terbaik untukmu bisa dimulai dengan membagi kriteria mayor dan minor dari kriteria pasangan yang kamu inginkan
Kriteria mayor
Kriteria yang harus ada dan nggak boleh disepelekan. Misalnya aja harus seiman, sayang orang tua dan keluarga, serta nggak kasar dan penyayang.
Baca Juga: Ketika Menjalani Hidup Aja Rasanya Sulit
Kriteria minor
Kriteria yang sebaiknya ada tapi masih bisa didiskusikan. Misalnya sebaiknya dia sudah punya rumah sendiri, suka dan mau merawat kucing hingga memiliki hobi yang sama denganmu
Jangan Lupa Satukan Tujuan dan Hasil dari Berbenah Diri
Psikolog Stephanie juga mengungkapkan kalau menurutnya nggak pernah ada patokan pasti dalam memilih pasangan “terbaik” karena setiap orang punya standar “terbaik”nya masing-masing. Jadi, lebih baik menentukan tujuan yang ingin dicapai bersama sebagai penguat satu sama lain dalam meyakinkan diri dan membuat hubungan jadi lebih jelas. Jadi, jangan terlalu lama berputar-putar pada hubungan tanpa tujuan yang jelas ya.
-Menurutmu baiknya kita menikah kapan?
-Rumah yang utama atau resepsi yang mewah ya?
-Gimana kalau aku S2 dulu saja?
-Mobilku perlu diservice total, nih..
Sebab komitmen mencintai seseorang itu mudah, tapi komitmen untuk menjaga cinta itu perlu diperjuangkan.
Kalau kamu memerlukan diskusi dan konseling terkait hubungan romantis bersama psikolog Stephanie, langsung saja kamu bisa cek disini ya untuk jadwal tersedianya. Yuk booking sesinya sekarang dengan klik disini ya
Jakarta, 13 Desember 2024 – Ibunda.id, platform kesehatan mental terkemuka di Indonesia, dengan bangga mengumumkan kerjasama eksklusif dengan Eternal ...
Banyak yang memimpikan tumbuh besar dengan keluarga yang bisa menerima anak apa adanya, mencintai tanpa syarat, dan memberikan anak tempat untuk berdi ...
Micro cheating adalah perilaku kecil yang sering dianggap sebagai bentuk keramahan, namun sebenarnya berpotensi merusak kepercayaan dalam hubungan. Wa ...
Silakan verifikasi email '' untuk menggunakan layanan Ibunda.id